6. Surat Hari Rabu

14.2K 1.2K 38
                                    

"Gue mau nyimpen surat dulu ya."

Bella mengangguk. Mishall berdiri lalu melangkah menuju meja guru untuk meminta izin.

"Bu, saya izin ke toilet ya."

"Boleh, jangan lebih dari 5 menit!"

"Siap Bu."

Mishall langsung melangkah menuju keluar kelas. Gadis itu mempercepat langkah nya, waktu yang diberikan hanya 5 menit. Mishall menuruni anak tangga satu persatu lalu berbelok, namun karena langkah nya yang terbilang cepat, Mishall menabrak sesuatu hingga tubuh gadis itu mundur beberapa langkah. Surat yang dipegang nya terjatuh di dekat kaki cowok itu.

Mishall hendak meraih surat itu namun kepala nya beradu dengan kepala cowok itu.

"Aduh!"

"Aw!"

Mishall memegangi kepala nya, sama hal nya dengan cowok itu. Tangan Mishall langsung mengambil kertas itu.

Mishall melirik 3 garis strip berwarna abu-abu di lengan baju cowok itu. Garis strip itu menandakan tingkatan kelas, artinya cowok itu kelas 12.

"Maaf Kak," ucap Mishall.

Cowok itu mengangguk. "Gapapa, maaf juga."

Mishall mengangguk singkat lalu segera pergi. Gadis itu tiba di depan loker lalu melihat sekitar nya.

Sepi.

Dengan cepat Mishall membuka loker milik Kenzie lalu menyimpan surat itu disana dan segera menutup nya kembali. Mishall menghela nafas, lega.

Tanpa ia sadari, cowok tadi mengikuti nya dan melihat aksi Mishall.

***

Mishall dan Bella memasuki area kantin. Kedua gadis itu duduk di meja yang terletak di tengah-tengah. Masing-masing dari mereka sudah memiliki makanan.

"Eh Shall, lo tau Kak Febian ga ?" tanya Bella sambil menuangkan sambal ke dalam mangkuk bakso nya.

"Kak Febian ? Yang mana ?"

"Masa lo ga tau sih ? Ah di mata lo kan emang selalu Kenzie."

"Apaan sih." Mishall merenggut.

Bella terkekeh. "Itu loh Kak Febian yang suka jadi MC kalo ada acara Osis."

Mishall terlihat mengingat-ngingat. "Oh yang kata lo senyum nya lucu ?"

Bella mengangguk.

"Iya tau, kenapa emang ? Dia dipecat jadi MC ?"

"Bukan jir, dia ngechat gue terus dari beberapa hari yang lalu."

"Terus ?" Mishall menyuap potongan bakso.

"Ya gitu, gue aneh aja," ucap Bella.

"Lo baper cerita nya ?"

"Ngga!" Bella menggeleng cepat.

Mishall terkekeh.

"Gue boleh duduk disini ?"

Mishall dan Bella langsung menoleh ke arah sumber suara.

Ini kakak kelas yang tadi kan ? Duh gue ga tau nama nya, tapi dia sering di panggil-panggil kalo main futsal.

Mishall melirik Bella yang juga sedang melirik nya.

"Boleh Kak, duduk aja," ucap Bella sambil tersenyum.

"Makasih."

Mishall melirik name tag milik cowok itu. Adhitama Bagaskara.

"Woy Adhi! Udah duduk aja lo!"

"Cepet banget jalan nya, Jing."

Teman-teman cowok itu datang, tidak banyak, hanya 3 orang. Mereka ikut duduk disana dan Mishall mulai merasa terganggu karena teman-teman nya Adhi ini cukup berisik. Gadis itu mempercepat makan nya.

Mishall melirik Adhi yang juga ternyata sedang menatap ke arah nya. Adhi tersenyum pada Mishall, alhasil Mishall balas tersenyum.

***

"Gue pulang duluan ya Shall, ada acara sama temen SMP."

Mishall mengangguk pada Bella. Gadis itu memakai jaket jeans nya lalu melangkah menuju ke belakang kelas dan membawa sapu.

Hari ini jadwal nya piket. Ia mulai menyapu dari belakang menuju ke depan. Setelah itu ia merapihkan bangku dan mengambil tas nya.

"Gue duluan ya," ucap Mishall pada teman-teman nya. Setelah itu Mishall keluar dari kelas nya, sebelum nya ia melihat ke arah lapangan, tepat di dekat lapang Kenzie dan seorang gadis berambut burgundy sedang berbicara.

Mishall masih ingat, dia Lauren. Gadis yang melihat nya ketika berdiri di depan loker Kenzie.

Tidak lama, setelah itu Lauren pergi. Kenzie terlihat mengusap wajah nya lalu melihat ke atas, tepat ke arah Mishall berada. Gadis itu buru-buru mengalihkan pandangan nya lalu kembali berjalan menuju tangga dan segera menuruni nya perlahan.

Mishall merogoh saku rok nya lalu mengeluarkan benda pipih berwarna putih dengan pelindung berwarna biru. Ia memesan ojek online, hari ini ia ingin cepat-cepat sampai di rumah.

Mishall mendongak, bersamaan dengan itu pandangan nya bertemu dengan Kenzie. Cowok itu tersenyum tipis ke arah nya.

Mishall sedikit terbelalak lalu mempercepat langkah nya.

Gila! Gila! Barusan dia senyum ke gue ?!

Mishall menahan senyum nya. Namun langkah nya harus terhenti ketika pintu ruang guru yang dia lewati tiba-tiba terbuka dan hampir mengenai tubuh nya.

Adhi keluar dari sana.

"Eh ketemu lagi." Adhi tersenyum ke arah Mishall.

Mishall tersenyum tipis.

"Mishall ya ?"

Dia tau dari mana nama gue ?

Mishall mengangguk.

"Mau kemana ?" tanya Adhi.

"Pulang."

"Sendiri ?"

"Iya."

"Naik apa ?"

"Gojek."

"Oh kalau gitu hati-hati ya."

Mishall sedikit bingung namun akhirnya ia mengangguk lalu pamit untuk duluan.

***

Pendek ya ? Sengaja sih hehe, sebenernya ini ga terlalu penting tapi ada hubungan nya buat lanjutan kedepan nya. Jadiiiiii tungguin terus ya kelanjutan nyaaaaa;)

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang