I'm jealous, i'm overzealous
🎵 Issues - Julia Michaels 🎵
***
Hari ini hujan. Pukul 8 pun gerbang masih dibuka. Biasanya jam segini gerbang sudah ditutup dan dikunci. Bella dan Mishall baru saja keluar dari UKS. Bella meminta Mishall untuk menemani nya mengambil obat nyeri haid. Bella sudah kebiasaan meminum obat nyeri haid jika datang bulan, padahal itu berbahaya. Menurut beberapa ahli, meminum obat nyeri haid itu akan mengobati nya sekarang, Namun jika sudah lanjut usia nanti akan terasa akibat nya.
Bella tetaplah Bella dengan sejuta keras kepala nya.
"Dingin banget, makin mules perut gue," ucap Bella sambil mengelus perut nya. Gaya nya seperti ibu hamil yang mengelus perut nya.
"Cuaca kayak gini tuh enak banget buat tidur pake selimut tebal," ucap Bella. Mishall hanya mengangguk, menyetujui.
"Eh temenin gue nyimpen surat dulu yuk ?"
Bella mengangguk.
Mereka berdua berbelok ke arah koridor dimana loker itu berada. Untung saja koridor itu sedang sepi. Seperti biasa, Mishall memperhatikan keadaan sekitar.
"Ga ada orang kok," ucap Bella.
Mishall membuka loker itu dengan cepat lalu menyimpan surat nya di tempat biasa. Setelah itu, Mishall kembali menutup nya.
"Lo yakin surat nya suka dibaca ?" tanya Bella.
"Hmm.. yakin ga yakin sih, tapi gue pernah lihat surat nya dibaca sama dia terus dimasukin ke saku," jelas Mishall.
Bella manggut-manggut. "Ya gue takutnya sih lo capek-capek nulis surat buat dia, tapi ujung-ujungnya dibuang."
Mishall tersenyum. "Itu resiko, mau ga mau ya harus diterima."
Bella mengangkat kedua alis nya.
"Ayo ke kelas."
Kedua gadis itu pergi meninggalkan tempat itu. Tanpa mereka sadari, sedari tadi seseorang memperhatikan nya. Orang itu melihat dari awal dan samar-samar mendengar apa yang Bella dan Mishall bicarakan.
Cowok itu berjalan mendekat ke arah loker lalu membuka nya. Ia mengambil surat itu lalu membaca nya.
Cowok itu mendengus geli.
"Ternyata lo suka sama Kenzie ya, Mishall."
***
Kenzie dan kawan-kawan nya berada di kantin. Saat ini kelas mereka sedang kosong, tidak ada guru yang masuk. Alhasil Kenzie dan kawan-kawan nya itu segera menuju kantin untuk mengisi waktu kosong mereka.
Obrolan didominasi oleh teman-teman nya, Kenzie lebih banyak diam. Cowok itu sedang memikirkan sesuatu, ralat, mencari sesuatu yang mengganjal pikiran nya. Kenzie merasa tidak tenang, tapi tidak tahu apa penyebab nya.
"Eh njing, yang waktu itu Adhi bukan sih ?" tanya Dani.
"Lo manggil anjing apa kita ?" tanya Kenzie sambil menatap Dani. Datar tapi menakutkan.
"Ya kalian," jawab Dani.
"Kita punya nama, nama kita bukan anjing."
"Yaelah boss, sama temen ini ju--"
Perkataan Dani terhenti karena Roy yang duduk di sebelah Kenzie memberi kode untuk diam. Alhasil Dani tidak melanjutkan ucapan nya, cowok itu mencomot otak-otak yang dibeli Ahmad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...