Wira membuka mata nya. Cowok itu buru-buru mengambil handphone nya yang berada di atas nakas. Mengecek apakah ada kabar dari Mishall, adiknya. Tapi sayang nya, notifikasi Wira tak ada satupun yang berasal dari Mishall. Wira menghela nafas lalu merubah posisi nya menjadi duduk. Cowok itu segera berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah nya dan wudhu. Setelah itu Wira melaksanakan solat subuh.
Matahari perlahan mulai muncul dan naik ke permukaan. Tapi sayang nya awan hitam menutupi cahaya yang seharusnya menerangi ditambah dengan angin yang berhembus cukup menusuk kulit.
Wira selesai mandi lalu menuju dapur dengan handphone yang berada di saku nya, berjaga-jaga apabila Mishall menghubungi nya.
Semalaman tidak ada kabar dari gadis itu, telepon nya tidak aktif. Wira berfikir bahwa Mishall menginap di rumah Bella dan lupa menghubungi nya.
Wira mengambil satu helai roti lalu mengoles nya dengan selai kacang dan susu kental manis. Setelah itu menangkup nya kembali dengan satu helai roti. Gigitan demi gigitan Wira habiskan, setelah itu ia menuju ruang keluarga. Bersantai sebelum berangkat kerja kan tidak ada salahnya, apalagi Wira berangkat pukul 11 nanti.
Saat sedang mengganti channel televisi, bel pintu berbunyi. Ada perasaan senang dalam benak Wira, cowok itu buru-buru bangkit dan berjalan ke arah pintu. Ia memutar kunci lalu membuka pintu nya. Namun, harapan nya sirna, senyum nya yang semula muncul kini pudar. Ia tidak melihat sosok adik nya, tapi malah seorang laki-laki yang beberapa kali pernah ia lihat saat menemui Mishall.
"Pagi Bang," ucap cowok itu.
"Pagi, cari siapa ya ?" tanya Wira.
"Mishall nya ada ?" tanya cowok itu.
Wira terdiam. "Lo temen nya ? Siapa nama lo ?"
"Kenzie."
"Oh iya Kenzie, sorry, tapi Mishall belum pulang dari kemarin," ucap Wira.
Kening Kenzie berkerut. "Belum pulang ?"
"Iya, kemarin dia pergi ke pesta."
"Tapi kemarin di pesta ga ada Mishall," ucap Kenzie.
Wira memasang ekspresi bingung. "Hah ? Gimana sih ? Masuk dulu deh."
Kenzie masuk lalu didorong untuk duduk di sofa.
"Gimana maksud nya ? Ceritain," ujar Wira.
"Kemarin gue juga pergi ke pesta, gue nyariin Mishall sampe jam 10 ga ketemu-ketemu padahal Mishall bilang dia juga mau kesana," jelas Kenzie.
"Ya emang dia mau kesana, jam setengah lima kemarin tuh dia pergi ke rumah Bella, katanya mau berangkat bareng," jelas Wira.
"Gue juga kemarin telepon Mishall, gue tawarin berangkat bareng tapi katanya Lauren udah ngajak berangkat bareng duluan. Jadi gue bilang ketemu aja di pesta."
"Lauren siapa ?" tanya Wira.
"Temen sekolah."
"Coba lo telepon Bella, gue ga ada nomber nya," ucap Wira.
"Duh, gue juga ga ada, gini deh Bang, gue ke rumah Bella sekarang. Nanti gue kasih tau lo kalo Mishall ada disana. Gimana ?" tanya Kenzie.
Wira mengangguk.
"Nih tulis nomber lo." Kenzie memberikan handphone nya pada Wira. Cowok itu buru-buru mengetik nomber nya lalu mengembalikan nya pada Kenzie.
"Kalo gitu gue pergi dulu Bang," ucap Kenzie.
"Iya, hati-hati. Kabarin secepat nya."
***
Kenzie tiba di depan rumah Bella, cowok itu segera turun dari atas motor dan menuju pintu. Kenzie menekan bel dengan tidak sabaran, ia merasa ada yang mengganjal juga perasaan khawatir.
Tak lama pintu terbuka, seorang wanita muncul dari dalam.
"Cari siapa ?" tanya wanita itu.
"Bella nya ada, Bu ?" tanya Kenzie.
"Bella belum pulang, katanya pulang dari pesta dia nginep di rumah temen nya," jelas wanita itu.
"Temen nya yang mana ya Bu ?" tanya Kenzie.
"Saya juga ga tahu, dia ga bilang, kemarin di WA dia bilang bakalan pulang jam 11 hari ini," jelas wanita itu.
Kenzie menarik nafas. "Ya udah, makasih Bu. Maaf ganggu."
Lalu Kenzie kembali ke motor nya.
***
BRAK!
"GOBLOK!"
"Bangsat!"
"Anjing!"
"Astagfirullah!"
Bisa dipastikan yang berbicara pertama adalah Ogi, yang kedua Dani, ketiga Roy, dan yang terakhir adalah Ahmad. Keempat nya kaget karena tiba-tiba pintu di buka secara tidak sabar. Kenzie muncul dengan wajah yang benar-benar kusut.
"Kenapa lo ?" tanya Dani.
"Iya, kenapa sih lo ? PMS ?" tanya Ahmad sambil terkekeh.
Roy ikut terkekeh dengan candaan Ahmad.
"Dateng-dateng bikin kaget, untung pintu kamar gue ga hancur," ucap Ogi.
"Bella sama Mishall ilang."
"HAH ?"
Itu Ahmad.
Sementara yang lainnya kebingungan.
"Ilang ? Ilang gimana maksud lo ?" tanya Dani.
"Diculik ? Diambil setan ?" tanya Roy.
"Gue ga tau pasti, yang jelas mereka ilang."
"Suka bercanda." Ogi tertawa.
"Gue serius."
Tawa Ogi terhenti.
"Jangan bercanda Ken," ucap Ogi.
"Gue serius! Gue cari Mishall di rumah nya dia belum pulang, gue cari Bella ke rumah nya juga ga ada. Mereka berdua di undang ke pesta nya Caca, tapi mereka ga ada. Mishall bilang dia mau pergi kesana."
"Ilang kemana mereka ?" tanya Dani.
Ogi langsung menyambar handphone nya lalu mulai mengotak-atik dan mendekatkan benda itu pada telinga nya. Ogi kembali menjauhkan nya sambil berdecak.
"Mama nya Bella bilang dia bakalan pulang jam 11 siang nanti," ucap Kenzie.
"Ya udah kita tungguin aja sampe jam 11 lebih, kalo mereka beneran ga pulang, kita cari atau lapor polisi. Gimana ?" tanya Roy.
"Gue setuju," ujar Dani.
***
Hai😊
Aku mau minta maaf karena update super telat banget yang seharusnya hari Sabtu & Minggu, tapi malah sekarang😔Maaf ya karena kemarin-kemarin keadaannya memang ga memungkinkan untuk ngetik dan update. I'm so sowwwwyy😔
Maaf juga kalau pendek dan ga sesuai dengan ekspektasi kalian😔
Aku update lagi besok atau Sabtu ya😉
Jangan lupa vote!😜❤
Jangan lupa juga follow Instagram aku @sal.mara, dm aja buat follback😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...