If happy is her, I'm happy for you
🎵 Stone Cold - Demi Lovato 🎵
***
Kenzie menatap teman-teman nya yang sedang bermain bola basket di lapang belakang. Cowok itu sudah terlalu lelah untuk bermain. Baju Pramuka nya juga sudah ia lepas, menyisakan kaus putih.
Tak lama Ahmad datang, lalu duduk di sebelah nya.
"Capek banget," ucap Ahmad sambil mengelap keringat dengan punggung tangan nya.
"Gue mau ke loker dulu, ngambil baju ganti buat jum'atan," ucap Kenzie sambil berdiri.
"Ikut deh."
Ahmad ikut berdiri.
"Woy! Gue duluan!" teriak Ahmad pada teman-teman nya yang masih bermain basket.
Kedua cowok itu pergi meninggalkan lapangan menuju koridor tempat loker mereka berada. Kenzie tiba, lalu membuka loker nya.
Seperti biasa, ia menemukan kertas berwarna putih. Cowok itu mengambil nya lalu membuka nya. Ia tersenyum geli ketika membaca tulisan dalam kertas itu.
"Widih! Dapet surat."
Kenzie menoleh. Ahmad nyengir melihat surat itu. Cowok itu mengambil surat nya lalu membaca nya.
"Lucu banget anjir." Ahmad terkekeh.
Kenzie mengambil surat itu lalu memasukkan nya ke dalam saku celana.
"Lo ngoleksi surat nya ?" tanya Ahmad.
"Iya, gue simpen semua."
"Si anjir! Ter-niat."
Kenzie dan Ahmad berbalik lalu melangkah, namun langkah mereka terhenti ketika melihat dua orang perempuan yang saling jambak dan dua perempuan lainnya yang malah memperhatikan tanpa mencoba untuk melerai.
"Njir berantem nya cewek serem," ucap Ahmad.
"Eh itu sepupu nya si Ogi bukan sih ?" tanya Kenzie.
Ahmad menyipitkan mata nya. "Oh iya Jing! Samperin!"
Ahmad berlari, disusul Kenzie di belakang nya. Ahmad mencoba melerai mereka namun kedua perempuan itu malah mencoba menyingkirkan Ahmad dengan cara mencakar dan menampar-nampar pipi serta bahu Ahmad.
"Woy! Anjing! Berent-- ah monyet sakit!"
Kenzie menarik salah satu dari dua perempuan itu. Sepupu nya Ogi alias Bella.
Keadaan Bella sudah berantakan. Ikatan rambut nya acak-acakan. Untung saja koridor masih sepi, jadi mereka berdua tidak menjadi tontonan.
"Apaan sih lo! Mau jadi pahlawan kesiangan ?" tanya perempuan bernama Erica itu atau yang biasa dipanggil Caca.
"Elu ga ada kerjaan pake berantem segala." Ahmad menoyor kepala Caca.
"Ini kenapa bisa begini ?" tanya Kenzie pada dua perempuan lainnya yang malah memperhatikan mereka.
"Hmm.. tadi tuh Ca--"
Tiba-tiba pintu di belakang mereka terbuka. Menampakkan seorang gadis, Mishall.
Mishall langsung melihat ke arah Bella. Mata nya membulat ketika melihat Bella yang berantakan dan berdiri disamping Kenzie. Bella terlihat emosi.
"Bella, lo kenapa ?" tanya Mishall sambil mendekat.
"Tanya tuh sama si jablay kenapa tiba-tiba nyerang gue," ucap Bella tajam.
"Eh setan! Ga usah manggil gue jablay ya!" Caca hendak mendekat namun ditahan oleh Ahmad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...