Sebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya.
Tapi aku percaya, bahwa suatu har...
Mishall berada didalam mobil milik Adhi. Cowok itu membawa nya entah kemana, yang jelas ini sudah jauh dari rumah nya. Adhi tidak banyak bicara, cowok itu fokus pada jalanan. Keheningan diisi dengan musik yang keluar dari tape mobil.
"Kita mau kemana ?" tanya Mishall.
"Ke suatu tempat, gue ga yakin lo suka sih," ucap Adhi lalu tersenyum tipis.
"Masih jauh ?" tanya Mishall.
"Bentar lagi nyampe."
Hari mulai gelap dan arah mobil Adhi mulai menuju ke arah jalan yang sepi. Mishall khawatir, ia mulai takut dan berpikiran yang tidak-tidak.
"Lo ga berniat jahat sama gue kan ?" tanya Mishall.
Adhi tersenyum. "Ya ngga lah, masa gue jahat sama pacar sendiri. Emang kenapa sih ?"
"Gue aneh aja, ini kita mau kemana, perasaan jauh banget, mana jalan nya sepi banget," ucap Mishall sambil melihat keluar jendela.
"Gapapa kok, tenang aja. Gue ga akan ngapa-ngapain lo."
Mishall mencoba percaya. Selanjut nya mobil Adhi berbelok ke arah bangunan besar, bentuk luar nya seperti stadion. Banyak kendaraan yang terparkir juga diluar.
"Ayo turun," ajak Adhi.
Mishall segera turun lalu memperhatikan tempat sekitar. Kenapa pula tempat ini dibangun ditempat sepi begini.
"Hey, ayo masuk."
Mishall menoleh lalu segera mengekor Adhi yang mulai masuk ke dalam stadion itu. Ini memang stadion, tapi sepertinya sudah tidak terpakai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada siapapun disini dan Mishall mulai curiga. Mishall tetap mengikuti Adhi. Cowok itu membuka pintu. Mishall menatap pemandangan di depan nya. Banyak orang disana. Ini arena balap. Mishall baru tahu di belakang stadion ini ada arena balap.
"Ini arena balapan ya ?" tanya Mishall.
Adhi mengangguk lalu menarik tangan Mishall. Cowok itu mendekati kumpulan cowok-cowok yang sedang duduk. Adhi menyalami cowok-cowok itu.
"Widih, bawa siapa lo ?" tanya cowok berambut emas itu sambil melirik Mishall yang berdiri di belakang Adhi.
"Kenalin cewek gue, Mishall," ucap Adhi.
Mishall tersenyum tipis. Adhi dan Mishall duduk. Cowok itu sibuk dengan teman-teman nya. Jujur saja, Mishall tidak nyaman berada di tempat ini. Banyak cowok yang tidak ia kenal, cewek berpakaian minim, dan asap rokok dimana-mana.
