21. Penyesalan

11.4K 931 12
                                    

Mata gadis itu bengkak, tidak terlalu parah memang tapi tetap berbeda dari biasanya. Mishall tidak sempat mengompres nya dengan air hangat karena tadi bangun kesiangan. Jadi gadis itu harus pasrah menuju sekolah dengan keadaan yang bisa dibilang sedikit parah.

Mishall menunduk, menyembunyikan wajah yang pucat dan mata yang bengkak. Wira menyuruhnya untuk tidak masuk sekolah, tapi Mishall bilang dia baik-baik saja walaupun kepala nya terasa sedikit sakit. Mungkin akibat menangis semalaman dan baru tidur pada pukul 12 lebih.

Mishall masuk ke dalam kelas dan langsung mendapat pertanyaan dari teman-teman nya. Mishall menghiraukan nya, ia duduk di kursi nya lalu menenggelamkan wajah nya ke dalam lipatan tangan. Mungkin tidur sebentar akan membuat nya lebih baik.

Saat baru saja memejamkan matanya, Bella sudah ribut duduk di kursi nya lalu menyuruh Mishall melihat sesuatu.

"Lihat deh! Apa yang gue dapet dari sepupu gue!"

"Lo wajib banget liat ini karena ini lucu banget!"

"Mishall ayo dong liat ini!"

Mishall mendesis lalu mendongak, menatap Bella tajam.

Mulut Bella sedikit terbuka, kaget dengan keadaan Mishall.

"Shall, lo kenapa ?" tanya Bella sambil meletakkan handphone nya di atas meja.

"Lo sakit ?" tanya Bella lalu menyentuh kening Mishall.

"Untuk sekarang lo jangan berisik dulu ya, biar gue istirahat bentar sampe bel masuk," ucap Mishall lalu kembali menenggelamkan wajah nya di atas lipatan tangan.

Bella menoleh ke arah sekitar nya, mencoba mencari tahu ada apa. Tapi yang lain menggeleng karena mereka juga tidak tahu.

Yang jelas Bella tahu bahwa sahabat nya itu tidak dalam keadaan baik.

***

Kenzie tidak mengikuti tiga jam pelajaran hari ini. Pikiran nya kacau, dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Maka dari itu Kenzie melarikan dirinya ke belakang aula, tempat dimana tidak akan ada yang menemukan nya. Cowok itu menyesap batang rokok yang masih panjang. Disisi nya sudah ada 2 batang yang sudah habis.

Kenzie masih memikirkan Mishall. Niatnya kemarin untuk memberi tahu semua nya gagal karena gadis itu tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut.

Seharusnya Kenzie mendekati Mishall saat mulai menyadari perasaannya terhadap gadis itu.

Seharusnya Kenzie lebih berani.

Seharusnya Kenzie tidak menunda-nunda semuanya.

Seharusnya Kenzie langsung pada poin nya, tidak menjelaskan terlebih dahulu.

Dan masih banyak seharusnya yang Kenzie sesali. Dia tidak pernah berada dalam keadaan serumit ini. Dia tertarik dengan seorang gadis, maka ia akan mendekati nya langsung. Tapi kenapa sekarang keadaannya berbeda ?

Benar yang dikatakan Mishall, Kenzie seperti memainkan perasaan gadis itu. Dan Kenzie benci mengetahui fakta bahwa ia menyakiti orang yang dia suka. Rasanya berbeda ketika tahu Mishall menangis karena nya, berbeda dengan kasus-kasus sebelum nya. Dimana jika Kenzie melukai hati seorang perempuan, maka laki-laki itu akan bersikap biasa saja seperti tidak bersalah.

"Bego," desis nya lalu menyesap rokok nya.

Kenzie membuang puntung rokok itu lalu berdiri. Ia merogoh saku nya lalu menyemprotkan parfum ke arah badan nya. Setelah itu ia memakan permen yang ia beli sebelum pergi kesini. Kenzie tahu guru-guru disini hidung nya sangat sensitif terhadap bau rokok.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang