10. Surat Hari Kamis

12.9K 1.2K 34
                                    

I'll be there for you

🎵 There For You - Martin Garrix ft. Troye Sivan 🎵

***

Dua minggu berlalu. Adhi makin gencar mendekati Mishall, dia makin berani. Entah itu mengajak nya makan bersama di kantin, menjemput nya berangkat sekolah, jalan-jalan, menelepon Mishall jika sedang bosan, dan sebagai nya. Dan Mishall mulai terbiasa dengan semua itu. Ia terbiasa diperhatikan Adhi, diantar-jemput, di ucapkan suatu hal sebelum tidur, dan lain-lain.

Dalam artian singkat nya, Mishall nyaman dengan Adhi.

Gadis itu tidak tau tujuan pasti Adhi mendekati nya. Entah itu untuk menjadikan nya pacar, atau justru menjadikan nya pelampiasan. Karena yang Mishall tahu, 1 bulan yang lalu Adhi baru saja putus.

Bella juga jadi lebih banyak menghabiskan waktu nya dengan gebetan nya itu, Febian. Makan bareng, pulang bareng, main bareng, dan lain-lain. Alhasil Mishall harus ke kantin dengan teman yang lainnya. Untung saja Mishall dekat dengan semua teman nya di kelas.

"Shall, ada yang nyari di depan," ucap Zia, salah satu teman sekelas Mishall.

Mishall berdiri lalu segera menuju keluar. Ia menemukan Adhi disana. Adhi tersenyum ketika melihat Mishall, begitupun dengan gadis itu.

"Mau ke kantin ?" tanya Adhi.

Mishall melirik jam tangan nya. "Belum istirahat."

"8 menit lagi bel, udah ga ada guru kan ?" tanya Adhi.

Mishall mengangguk. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin bersama Adhi. Saat pertama Adhi mengajak nya makan bersama di kantin, Mishall merasa canggung luar biasa. Tapi sekarang ia mulai terbiasa.

Mishall dan Adhi memilih untuk duduk di dekat tembok.

"Mau pesen apa ?" tanya Adhi.

"Hmm.. gue mau batagor sama es jeruk," ucap Mishall, hendak mengeluarkan uang nya namun Adhi segera menarik tangan gadis itu.

"Ga usah, dari gue."

"Eh tapi kemarin di bayarin terus, masa sekarang juga dibayarin lagi ?"

"Udah jadi tanggung jawab gue."

Setelah itu Adhi pergi untuk memesan. Diam-diam Mishall tersenyum. Gadis itu merasa fokus nya teralihkan pada Adhi, ia kadang lupa untuk mengirim Kenzie surat. Kalau saja Bella tidak bertanya setiap hari mengenai surat, Mishall pasti lupa.

Mishall mengedarkan pandangan nya. Ia menemukan Kenzie sedang duduk bersama teman-teman nya. Disebelah cowok itu ada Lauren. Kening Mishall berkerut, pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di kepala nya. Apa hubungan mereka, apa yang dilakukan Lauren, dan untuk apa Lauren disitu.

Kenzie duduk membelakangi nya, jadi Mishall bebas untuk memperhatikan Kenzie walaupun hanya melihat punggung cowok itu.

***

Mishall tidak tahu mana yang lebih sial. Apakah membawa setumpuk buku paket yang berjumlah 38 atau tidak ada yang membantu nya. Ah seperti nya dua-dua nya. Mishall menyesal lewat ruang guru setelah menyimpan surat tadi. Alhasil ia jadi dipanggil oleh guru ekonomi untuk membawa buku paket bekas tugas dua hari yang lalu.

Tangan Mishall mulai merasa sakit. Gadis itu berjongkok sebentar lalu meletakkan buku-buku itu di lantai.

"Anjir sakit banget tangan gue," ucap Mishall.

Gadis itu mengeluarkan handphone nya dan membuka ruang chat nya dengan Bella.

Mishall A : bel bantuin gue bawa buku paket
Mishall A : gue deket ruang guru
Mishall A : p
Mishall A : p
Mishall A : p

Mishall A : p

Mishall A : p

"Ah anjir, pasti lagi ga buka hp nih," ucap nya.

Mishall kembali memasukkan handphone nya ke dalam saku rok nya. Gadis itu hendak membawa buku nya lagi, namun setengah buku dari tumpukan itu diambil. Mishall mendongak dan mendapati..

Kenzie.

Anjir Kenzie!

"Eh--"

"Gue bantuin."

Mishall menggigit bibir bawah nya lalu membawa setengah buku itu. Mishall lalu berdiri.

"Mau ke kelas ?" tanya Kenzie.

Mishall mengangguk.

Kenzie mulai berjalan lalu diikuti oleh Mishall di belakang nya. Mishall menahan senyum nya, gadis itu menggigit bibir bawah nya.

"Kenapa sendirian bawa yang gini ?" tanya Kenzie tiba-tiba.

"Ngg.. itu tadi gue lewat ruang guru terus dipanggil sama guru ekonomi disuruh bawa ini," jelas Mishall.

"Emang dari mana tadi ?"

Aduh! Mampus! Jawab apa gue ? Kan tadi gue abis nyimpen surat di loker nya dia.

Mishall melirik Kenzie.

"Gue dari.. gue dari loby! Tadi abis nganterin temen yang mau pulang gara-gara sakit."

"Oh gitu."

Untung skill bohong gue bagus.

Mereka berdua sampai di depan kelas, bersamaan dengan itu Bella hendak keluar.

"Nah ini orang nya, baru aja gue mau nyusul lo," ucap Bella lalu melirik sebelah Mishall.

"Eh sini buku nya." Bella mengambil alih buku yang ada di tangan Kenzie lalu membawa nya masuk.

"Makasih ya, maaf ngerepotin," ucap Mishall sambil tersenyum tipis.

Kenzie mengangguk, memperhatikan Mishall. Ditatap seperti itu membuat nya salah tingkah.

"Gue boleh tanya sesuatu ?" tanya Kenzie.

Mishall mengangguk. "B-Boleh."

"Lo siapa nya Adhitama ?" tanya Kenzie.

Anjir, gue kira mau nanya apa.

"Ngg.. temen mungkin," jawab Mishall ragu-ragu.

Kenzie mengangkat alis nya. "Oke, kalau gitu gue ke kelas."

Mishall mengangguk. Setelah Kenzie pergi, Mishall segera masuk ke dalam kelas. Gadis itu menyimpan buku-buku itu di atas tumpukan buku yang lainnya lalu segera menuju bangku nya.

"Kok lo bisa dibantuin Kenzie ?" tanya Bella.

"Tadi dia tiba-tiba dateng terus ngambil buku, ya udah dari pada gue repot sendiri," ucap Mishall.

"Berterima kasih lo sama guru ekonomi, dia kalau ga nyuruh lo, lo ga akan dibantuin Kenzie," ujar Bella lalu terkekeh.

Mishall manggut-manggut.

***

Nih ga boong double update nya😋

Jangan lupa vote!😉

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang