25. Penjelasan Kenzie

10.8K 930 53
                                    

"Ga tau Bell, kalo masih sakit sih kayaknya gue ga akan ikut."

Mishall mengusap hidung nya yang kemerahan. Gadis itu sakit. Entah karena faktor hujan-hujanan atau karena terlalu banyak pikiran. Yang jelas saat bangun pagi tadi badan nya panas, kepala nya pusing, dan hidung nya mampet.

"Yah, sayang banget kalo lo ga ikut."

"Ya mau gimana lagi, gue juga pengen sih ikut. Do'ain aja deh semoga gue cepet sembuh."

"Iya, Lo banyak istirahat sama makan ya biar cepet sembuh. Gue tutup ya, bentar lagi masuk. Dah!"

"Dah!"

Mishall menjauhkan handphone nya dari telinga lalu meletakkan benda itu di atas nakas disamping tempat tidur.

Mishall merebahkan tubuh nya lalu memejamkan mata nya. Tiga hari lagi sekolah nya akan melaksanakan study tour dan Mishall malah jatuh sakit.

"Shall, Abang berangkat dulu ya. Tante Meri udah dijalan mau kesini," ucap Wira yang tiba-tiba masuk.

Mishall membuka matanya dan melihat Wira yang sudah siap dengan setelan kerja nya.

"Istirahat ya," ucap Wira. Mishall mengangguk.

Setelah itu Mishall memejamkan matanya. Efek obat yang ia makan tadi ternyata membuatnya mengantuk.

***

Kenzie yang sedang mencoba tidur terganggu dengan kerusuhan yang dibuat oleh Ahmad. Cowok itu memainkan games balap mobil sampai semua badan nya bergerak. Jika mobil nya ke arah kanan, maka badan Ahmad akan ikut bergerak ke kanan. Begitupun sebaliknya.

"Woy anjing gue ditikung!" seru Ahmad lalu badan nya tiba-tiba bergerak ke arah kanan dengan cepat sehingga mengenai badan Kenzie.

Kenzie berdecak. "Bisa ga sih lo biasa aja main nya, rusuh banget."

"Ah anjir ke 20!" Ahmad berdecak.

Kenzie mendelik sebal lalu hendak menenggelamkan wajah nya pada lipatan tangan, kembali terganggu dengan tepukan di bahu nya. Kenzie menoleh dan melihat Ahmad.

"Apaan ?"

"Ada hal yang mencengangkan," ucap Ahmad dengan wajah yang dibuat misterius.

"Alah basi, paling juga kucing tetangga lo ena-ena sama kucing blok sebelah."

"Eh gue serius ini, mau denger ga ?"

"Ga." Kenzie membenamkan wajah nya.

"Yakin ? Tentang Mishall loh."

Kenzie mengangkat kepala nya. "Kenapa sama dia ?"

"Gue sebutin aja si Mishall baru mau dengerin gue." Ahmad mendengus.

"Kenapa Mishall ?" tanya Kenzie tidak sabaran.

"Santai dulu dong, gue ceritain dari awal ya. Kemarin gue ke rumah nya si Najwa, nah pas gue pulang, gue liat si Mishall hujan-hujanan. Gue klaksonin dia tapi dia malah minggir, dia mikir gue ngalangin jalan kali ya ? Abis gitu gue klakson--"

"Inti nya bisa ga sih ?" tanya Kenzie kesal.

"Yaelah ga sabar banget sih, terus gue ngobrol sama dia, gue ajak masuk ke dalam mobil. Dia awal nya ga mau, tapi akhirnya mau. Pakoknya gitu deh, nah abis itu gue tanya mau cerita ga, awal nya dia kayak ga mau gitu. Terus.." Ahmad menggantungkan kalimat nya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang