Kenzie berdiri di balkon kamar nya. Kedua tangan cowok itu bertumpu pada pagar balkon, sehingga badan nya merunduk. Cowok itu sedang memikirkan segala hal yang akhir-akhir ini menghantui pikiran nya. Termasuk Mishall.
Bagaimana cara nya cowok itu meminta maaf, melihat Mishall langsung melengos tadi akan membuatnya jauh lebih sulit dari yang Kenzie bayangkan.
Cowok itu mengacak rambut nya. Kenapa berurusan dengan perempuan akan sesulit ini ? Biasanya Kenzie lancar-lancar sama dalam urusan dengan seorang perempuan.
"YA ALLAH KENZIE! NGAPAIN NONGKRONG DISITU MALEM-MALEM GA PAKE BAJU ?! ADUH, MAMA GA AKAN NGERAWAT KAMU YA KALO KAMU MASUK ANGIN BESOK!"
Kenzie menatap seorang wanita yang berdiri dibawah. Mama nya berkacak pinggang sambil melotot ke arah Kenzie.
"Kenzie kebal kali Ma, ga akan masuk angin," ucap Kenzie santai.
"ALAH, TAU NYA BESOK MASUK ANGIN! MASUK SANA, BUKANNYA BELAJAR MALAH NONGKRONG DISITU! MASUK!"
Kenzie menghela nafas lalu menegakkan tubuh nya. "Iya iya, Mama juga masuk dong ngapain disitu ?"
"MAMA MAU NGUNCI PAGER INI!"
Kenzie manggut-manggut. "Hati-hati Ma, ada sesuatu."
"SESUATU APA ?"
"Yang putih loncat-loncat."
"KENZIE!!!"
Kenzie segera masuk ke dalam kamar sambil tertawa. Cowok itu menutup pintu balkon, bersamaan dengan itu handphone nya berbunyi. Kenzie mengambil benda pipih itu lalu melihat nama yang tertera di layar.
Ahmad.
Kenzie langsung menggeser tombol hijau lalu mendekatkan benda itu pada telinga nya.
"Halo Zie, lo dimana ?"
"Di rumah, kenapa ?"
"Ke rumah Ogi sekarang, ada yang harus diomongin."
"Tentang apa ?"
"Udah dateng aja, kita tunggu disini sekarang."
Ahmad langsung menutup sambungan telepon nya. Kenzie mengerutkan kening nya lalu tanpa pikir panjang, ia segera mengganti pakaiannya dan berangkat.
***
Mishall memperhatikan Bella dengan malas. Cewek itu sedang membuat list barang apa saja yang akan ia bawa pada kegiatan study tour minggu depan. Mishall sempat kaget karena ternyata jadwal kegiatan tersebut dipercepat dari jadwal sebelum nya, katanya sih agar guru-guru bisa lebih fokus dengan kegiatan Ujian Nasional untuk kelas 12 nanti nya.
"Baju, celana, sendal, powerbank, sisir, make up, hmm apalagi ya ?"
Mishall menghela nafas. "Study Tour tuh masih minggu depan kali Bell, lo udah ribet sekarang."
"Nih ya, gue tuh mempersiapkan dengan baik dari sekarang supaya ntar ga akan ada yang ketinggalan," jelas Bella.
"Ya tapi ngga sekarang juga kali, lo kayak study tour nya lusa aja persiapan sekarang."
"Yee terserah gue kali."
Mishall menghela nafas lalu mengeluarkan handphone nya. Gadis itu mengecek beberapa notifikasi yang masuk. Tiba-tiba pikiran nya teringat pada kejadian kemarin sore, dimana Adhi tiba-tiba mengejang tanpa menunjukkan sebab sebelum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...