Mishall merasa perut nya di remas. Ia meringis sambil meremas rok sekolah nya. Kenapa sih perempuan harus merasakan sakit setiap bulan ?
"Ke UKS sana, angetin perut lo pake minyak kayu putih sama minum obat," ucap Mishall.
Untuk minum obat seperti nya tidak, Mishall tidak pernah minum obat nyeri haid. Mungkin minyak kayu putih boleh juga. Jadi Mishall memutuskan untuk menuju ke UKS.
Gadis itu melihat pintu UKS yang sedikit terbuka. Mishall mengintip sebentar lalu membuka nya perlahan, takut ada orang dan mengganggu. Gadis itu berjalan menuju kotak obat lalu membuka nya, seperti nya memang ada orang karena salah satu tirai tertutup.
"Gue suka sama lo, Ken."
Mishall terdiam sejenak lalu kembali mencari minyak kayu putih di dalam kotak obat.
"Gue cinta sama lo, gue nunggu lo dari dulu tapi lo ga pernah ngasih respon sedikit pun. Lo cuma fokus sama Ghia! Ghia itu ga bener-bener cinta sama lo! Dan gue disini yang bener-bener cinta sama lo, malah lo abaikan. Lo pikir itu ga sakit ?!"
Mishall dapat mendengar isakan. Gadis itu membuka kancing seragam nya tepat di perut lalu mengoleskan minyak itu pada perut nya.
"Ga usah bawa-bawa Ghia."
"Kenapa ? Lo masih cinta sama dia ? Cewek yang jelas-jelas ga pernah mencintai elo, Kenzie!"
Mishall terkejut dan nyaris menjatuhkan botol minyak kayu putih yang ada di tangan nya.
"Mending sekarang lo keluar! Gue pusing!"
"Apa sekarang lo udah melupakan Ghia ? Terus lo suka sama orang lain ? Bilang sana gue, siapa orang nya."
"Sumpah Ren, lo bikin gue makin pusing. Keluar, gue mau istirahat."
Ren ? Ren siapa ? Lauren ?
"Apa lo ga bisa sedikitpun ngasih hati lo ke gue ?"
"Ren lo milih keluar sendiri atau gue yang seret lo keluar ?"
"Denger ya, mulai saat ini gue ga segan-segan menyingkirkan cewek yang lagi deket sama lo!"
"Keluar!"
Mishall sedikit terkejut dengan bentakan itu. Gadis itu seger menyimpan minyak kayu putih nya lalu mengancingkan baju nya yang tadi ia buka. Gadis itu buru-buru keluar dari UKS dan bersembunyi di dekat tiang.
Tak lama seorang gadis keluar dengan mata merah nya.
Lauren.
"Jadi cewek tadi itu Lauren ?" gumam Mishall.
"Terus Ghia itu siapa ?"
***
Mishall membuka loker nya. Ia kembali menemukan kertas berwarna biru. Gadis itu mengambil kertas nya dan hendak membuka nya namun seseorang menabrak nya dari samping hingga kertas itu jatuh.
Mishall berdecak lalu berjongkok, bermaksud untuk mengambil kertas itu. Namun, kertas itu lebih dulu diambil. Mishall menoleh sambil menegakan tubuh nya.
"Lauren ?"
Lauren menatap tajam Mishall lalu membuka surat itu.
"Jangan dibuka!"
Terlambat. Lauren sudah membuka nya lalu membaca surat itu.
Mishall dapat melihat rahang Lauren yang mengeras. Lauren meremas kertas itu lalu melempar nya ke arah Mishall.
"Bilang sama gue kalau lo udah ga pernah ngasih surat ke Kenzie," ucap gadis itu. Mata nya tajam.
"Gue udah ga pernah ngirim surat ke dia, lo bisa cek sendiri loker nya," ucap Mishall.
"Lo ada dalam pengawasan gue, kalau sampe lo berani ngirim surat ke Kenzie. Lo abis sama gue! Gue ga segan-segan nyelakain lo," ancam Lauren lalu pergi begitu saja.
Mishall mengambil remasan kertas itu lalu membuka nya.
Untuk Mishall,
Terlambat ?
-A
"Terlambat apaan ? Perasaan gue tadi on time tuh nyampe sekolah," gumam Mishall.
"Woy!"
Mishall terkejut. Gadis itu menoleh ke sebelah kanan nya dimana Bella berdiri dengan cengiran nya.
"Ga usah ngagetin dong," ucap Mishall.
Bella terkekeh. "Lo kenapa ngomong sendiri ? Serem amat."
"Gue ga ngomong sendiri."
"Iye dah, Eh ke kedai ice cream depan yuk ? Nongkrong sebentar, kali aja lo kangen sama gue, kan udah lama ga jalan bareng gue." Bella terkekeh.
"Ditraktir ?"
"Iya ayok!"
Mishall tersenyum lalu keduanya segera menuju ke gerbang. Mishall dan Bella melintasi jalanan dan langsung menuju kedai ice cream. Sore ini kedai itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengunjung yang memenuhi kursi. Mishall dan Bella duduk disisi jendela kaca besar.
"Lo pesen kayak biasa ?" tanya Bella. Mishall mengangguk.
Sementara Bella memesan pesanan mereka, Mishall mengeluarkan handphone nya. Mishall masih kepikiran soal kejadian di UKS tadi. Dimana Lauren dan mungkin Kenzie, tapi Mishall yakin itu Kenzie yang dia kenal, sedang beradu argumen. Lauren juga menyebut-nyebut nama Ghia. Siapa Ghia ?
"Besok ada tugas ga ?" tanya Bella, membuyarkan lamunan Mishall.
"Ga tau, gue belum ngecek."
"Lo lagi banyak pikiran ya ? Gue perhatiin dari tadi di kelas ngelamun terus, kenapa ?" tanya Bella.
Mishall menghela nafas lalu mulai menceritakan semua nya saat di UKS tadi. Ia bertanya-tanya siapa Ghia itu.
"Gue dulu satu SMP sama Kenzie," ucap Bella.
Mishall menatap Bella. Dia memang sudah tahu dengan fakta itu.
"Gue, Ogi sama Kenzie itu satu SMP, cuma kita ga sekelas. Ogi sama Kenzie udah temenan dari dulu, temen satu ekskul gitu sih. Waktu SMP dulu gue emang denger dari Ogi kalau Kenzie itu suka sama cewek yang nama nya Ghia, itu kejadian nya waktu kelas 9. Gue cuma tau itu doang sih, ga tau cerita lengkap nya. Terus kalau ga salah, alumni kita waktu itu ada yang suka juga sama si Ghia, jadi Kenzie sama si alumni itu kayak berantem gitu. Gue ga tau siapa nama si alumni nya."
"Kenzie masih suka sama Ghia sampe sekarang ?" tanya Mishall.
Bella menggeleng. " Ga tau, gua ga denger kabar soal itu lagi sampe sekarang."
***
Duh, guys😫
Ternyata cerita ini juga sama kayak beberapa cerita yang lain, isi nya kosong:( jadi aku repost deh, semoga kali ini kalian bisa baca semua ya😊 banyak yang message aku katanya ga bisa dibuka, kosong, cuma setengah isi nya:(Kalo masih tetep bermasalah komen atau message aku secepatnya😉
Jangan lupa vote! 😋❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Ficção AdolescenteSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...