Kenzie menghembuskan asap rokok dari mulut nya. Cowok itu benar-benar bingung dan pelarian nya adalah rokok. Kenzie cenderung tidak bisa mengontrol emosi dan dirinya selalu gelisah jika teringat suatu hal.
Kenzie mengaku bahwa dirinya menyukai Mishall. Dia mengaku bahwa dirinya bodoh tidak mendekati Mishall sejak lama. Dan sekarang gadis itu sudah menjadi milik orang lain. Pikiran-pikiran kotor untuk menghancurkan hubungan mereka seringkali terlintas di otak nya, tapi Kenzie masih tahu batas.
Kenzie bolos hari ini. Dia tidak sekolah dan malah nongkrong di sebuah warung dekat sekolah adik kembar nya itu. Menikmati sebatang rokok sambil berpikir.
Ketika Kenzie sedang menyesap rokok nya, handphone nya berbunyi. Kenzie memegang batang rokok itu dengan tangan kiri nya lalu sebelah tangan lainnya mengambil handphone.
Ahmad.
Tanpa pikir panjang, Kenzie segera mengangkat telepon dari sahabat nya itu.
"Halo ?"
"Lo dimana ?"
"Di warung, kenapa nelepon ?"
"Nyesel lo ga sekolah, Bella ribut lagi sama si Caca. Tapi kali ini geng nya si Lauren gabung sama si Caca."
"Gila, kenapa lagi mereka ?"
"Biasalah, soal cowok. Disini juga ada Mishall, dia malah ikut-ikutan dikatain."
"Dikatain gimana ?"
"Cupu gitu katanya, yang ngatain sih si Lauren. Gue ga tau masalah nya apaan."
Kenzie berdecak. "Lo pantau Mishall, jangan sampe kenapa-napa."
"Cie peduli sama pacar orang HAHAHA."
"Nyet!"
"Iya iya hehehe."
Kenzie memutuskan sambungan telepon nya. Cowok itu membuang puntung rokok nya lalu bangkit dan segera naik ke atas motor. Kenzie harus mencari tempat lain untuk berpikir jernih.
***
Mishall menatap hujan yang turun sejak satu jam yang lalu. Aroma khas hujan menyeruak masuk ke dalam penciuman nya, memberikan kenyamanan tersendiri. Mishall belum pulang, gadis itu terjebak hujan bersama murid-murid lainnya.
"Duh ini kalo ujan ga berhenti-berhenti, gue bisa nginep di sekolah nih," ucap Nanda yang berada di sebelah nya. Gadis itu mengeratkan jaket yang ia pakai.
"Ya kali sampe nginep," ucap Mishall.
"Ya abis gede banget hujan nya."
Mishall mengeluarkan handphone nya lalu mengecek notifikasi yang masuk.
Adhitama : masih disekolah ?
Mishall A : masih:( ujan nya gede bgt
Adhitama : mau gue jemput ga ?
Mishall A : ga usah, lo lagi sakit
Adhitama : yaudh, jangan nerobos ujan ya, tar sakit
Mishall A : siap
Kadang Mishall berpikir bahwa hubungan mereka itu seperti anak-anak jaman sekarang yang pacaran nya itu di chat, bukan di dunia nyata. Mereka jarang bertemu karena memang kelas nya dan Adhi terbilang cukup jauh, juga Adhi yang tidak masuk sekolah karena sakit. Gadis itu penasaran Adhi sakit apa. Kenapa sampai jarang masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSebut saja aku pengecut. Aku tidak pernah berani untuk mengatakan perasaan ku secara langsung pada dia. Yang aku lakukan hanya mengirim nya surat setiap hari, mengungkapkan isi hati ku, dan betapa aku mengagumi nya. Tapi aku percaya, bahwa suatu har...