EXTRA PART BAG. 2

13.4K 798 155
                                    

Mishall membuka mata nya. Cahaya langsung menerobos masuk ke dalam mata nya, membuat nya harus mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan. Setelah penglihatan nya normal, Mishall menatap sekeliling nya. Kening nya berkerut ketika didapati tubuh nya masih terbaring diatas ranjang dengan selang infus yang masih menempel di tangan nya.

Tak jauh darinya, Wira tidur diatas sofa putih. Sebelah tangan nya berada dikening, sedangkan sebelah nya lagi ada diatas perut nya. Mishall merubah posisi nya menjadi duduk lalu melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 3 dini hari.

Jadi tadi itu mimpi ?

Kalau Mishall masih berada di rumah sakit, berarti dia belum masuk sekolah sama sekali. Mishall juga tidak bertemu dengan Kenzie. Gadis itu menghembuskan nafas nya lalu mengusap wajah nya. Kenapa mimpi nya harus ada sosok itu lagi sih ? Bahkan Mishall tidak tahu apakah makhluk bernama Kenzie itu nyata atau tidak.

"Mishall."

Mishall menoleh dan mendapati Wira yang terbangun lalu menghampiri Mishall. "Kenapa ? Ada yang sakit ?"

Mishall menggeleng. "Aku cuma mimpi."

"Mau minum ?" tanya Wira. Mishall mengangguk karena ia merasa tenggorokan nya kering.

Wira melangkah menuju meja lalu mengambil segelas air putih dan memberikan nya pada Mishall. Gadis itu menerima nya dan meneguk nya sampai sisa setengah.

"Tidur lagi, nanti pagi kamu udah boleh pulang," ucap Wira sambil mengelus rambut adik nya.

Mishall mengangguk lalu kembali berbaring. Wira juga kembali ke sofa dan melanjutkan tidur nya.

***

Pagi hari pukul 8, Mishall sudah siap. Infusan ditangan nya sudah lepas dan Mishall sudah tidak memakai pakaian rumah sakit lagi. Gadis itu nampak senang karena setelah sekian lama dirinya berada di rumah sakit, akhirnya ia bisa pulang juga. Tangan Mishall rasanya pegal karena setiap hari ditusuk oleh jarum yang mengalirkan cairan ke dalam tubuh nya.

"Seneng ga hari ini pulang ?" tanya Papa sambil mengambil tas travel berwarna hitam yang berisi baju-baju milik Mishall selama di rumah sakit.

Mishall mengangguk sambil tersenyum.

Lalu setelah itu Wira mengajak Mishall untuk keluar dari ruangan. Mama nya berada di bawah, mengurus sisa administrasi. Wira berjalan disamping Mishall, mengawasi langkah gadis itu. Sedangkan Papa berjalan di belakang mereka.

Mereka memasuki lift yang membawa nya menuju lantai dasar. Bersamaan dengan itu, muncul Mama yang baru saja selesai.

"Kalian tunggu di depan, Papa mau bawa mobil dulu," ucap Papa lalu pergi lewat pintu samping rumah sakit untuk menuju parkiran.

Mishall, Wira, dan Mama berjalan menuju loby depan.

"Gimana keadaan kamu ?" tanya Mama sambil merangkul Mishall.

"Baik."

"Kalau kerasa ada yang sakit, bilang ya."

Mishall mengangguk sambil tersenyum.

"Wira, kamu kembali ke Jakarta kapan ?" tanya Mama.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang