Dylan Matsuda

19 5 0
                                        

Yuri berjalan menelusuri ruangan sarat penonton, celingukan mencari – cari bangku kosong. Matanya tertuju pada sebuah bangku paling ujung dari baris ketiga. Dengan segera ia berjalan kesana dan duduk dibangku itu. Pertandingan akan dimulai 20 menit lagi. Ia sudah tidak sabar melihat aksi Obi dilapangan, ia juga sudah menyiapkan sebuah Camera Digital yang baterainya sudah terisi penuh sejak tadi malam. Yuri tidak ingin kehilangan momen – momen ketika Obi memasukkan bola kedalam ring, menciptakan sebuah kemenangan dan mendapat sorak sorai tepuk tangan dari penonton.

Kursi penonton sudah mulai terisi penuh, aksi – aksi dari cheerleaders juga ikut memeriahkan suasana. Tidak lama setelah itu, para pemain keluar dan berlari di lapangan, menambah teriakan antusias dari penonton.

Yuri tersenyum melihat antusiasme mereka, lalu mencari – cari sosok pemain dengan jersey bertuliskan 'Obi' dengan angka 10 di punggungnya. Tidak ketemu. Mungkin masih belum, batinnya. Dengan sabar Yuri menunggu, tidak lupa menjepret aksi para pemain yang berlaga di lapangan. Sebagian besar orang – orang yang tidak dikenalinya.

Yuri memerhatikan keadaan disekeliling, ada beberapa teman satu sekolahnya, tapi kebanyakan dari sekolah yang berbeda. Ia menyesali Kaila dan Mia yang tidak bisa hadir hari ini, Kaila terlalu sibuk dengan Mia, sementara Mia harus mempersiapkan penampilannya untuk nanti malam. Yuri sudah meminta persetujuan dari Mia sebelum ia kemari, Mia yang mengerti mempersilahkan Yuri untuk pergi, dengan syarat ia harus datang satu jam sebelum Mia dan teman – temannya tampil. Tentu saja Yuri menyanggupi.

Setelah agak lama menunggu, barulah tim basket dari sekolah Yuri muncul, seketika para penonton yang berasal dari sekolah yang sama bersorak kencang, salah seorang pemain yang ditunggu – tunggu oleh Yuri muncul dengan senyumannya yang khas. Tanpa membuang waktu, Yuri segera menjepret sosok Obi dan teman – temannya.

Persaingan antara dua sekolah itu berlangsung sengit. Hampir tiap kali Dion mengontrol bola, bola berhasil direbut oleh lawan. Tapi syukurlah Dewa cukup cekatan dan Obi yang lihai dapat memberikan 3 angka diatas poin lawan. Yuri yang tidak tahan melihat itupun langsung berteriak 'yes!' sekeras mungkin ketika Obi berhasil memasuki bola lagi kedalam ring. Dari kejauhan, Obi melihat kearahnya dan tersenyum lebar.

***

"Gilaa! Keren banget!!" Teriak Yuri dengan mata yang berbinar. Obi yang sedang menyetir hanya tersenyum melihat jalanan didepannya.

Penampilan dari team basket sekolahnya memang luar biasa. Sekali lagi ia menyesali Mia dan Kaila yang tidak bisa melihat aksi – aksi keren dari Obi dan teman – teman yang lain. Mereka menang telak. Mungkin setelah ini Yuri akan menceritakan kejadian – kejadian selama ia berada dipertandingan basket itu kepada Kaila. Tentang bagaimana Dewa cekatan mengoper bola kepada Dion, tentang bagaimana Dion merebut bola dari lawan, tentang bagaimana Obi berhasil melempar bola kedalam ring dari jarak jauh dan mendapat 4 poin, dan masih banyak lagi yang ingin diceritakan Yuri.

"Dari dulu gue emang keren. Mata lo aja yang belekan." Ucap Obi jail dan memberi cibiran kepada Yuri yang duduk disampingnya.

"Yeee, yang gue bilang keren kan bukan elo!"

"Terus?"

"Bolanya keren." Canda Yuri terkekeh ringan.

"Ya kalii bola keren. Yang bikin keren kan karena gue berhasil masukin tu bola ke ring!" ketus Obi tidak mau kalah. Yuri tertawa.

Obi tidak habis pikir, bagaimana mungkin sahabatnya ini mengatakan bola itu keren, sedangkan ia dengan segenap kemampuan yang ada berhasil memenangkan pertandingan yang tentunya itu lebih keren karena mendapat banyak tepuk tangan dari penonton.

Absolutely YouWhere stories live. Discover now