LH-8▪ Jatuh Cinta Lagi

287 25 2
                                    

💜💜💜💜

Risya keluar dari kamar mandi dengan rambut yang dikemas menggunakan handuk.

Ya. Sekitar 30 menit yang lalu, Kemal sudah mengantar Risya pulang ke rumah dengan selamat.

Risya mendaratkan bokongnya diatas kasur lalu meraih benda pipih belahan jiwa nya itu.

Risya menaik-turunkan jemarinya diatas layar lalu mengecek room chat yang ada di kolom obrolan itu.

"Tumben kaya kuburan" ucapnya. Lalu meletakkan kembali benda pipih itu diatas nakas.

Ketika ia sedang mengeringkan rambutnya, handphone nya pun bergetar. ia pun segera mengambil dan mengeceknya.

"Tumben ada yang nge-line" gumam Risya.

Ia pun terkejut.

pesan dari, Kemal.

"Astaga ngapain si" gerutu Risya lalu membalas pesan tersebut.

KemalPW : Sya

ArisyaLW : knp?

Risya pun langsung melempar handphone nya ke atas kasur dan berdiri memegangi dada nya yang berdebar hebat.

"Ih anjir kacau nih kacau" ucap Risya sedikit gerogi.

Tak lama kemudian, handphone nya pun bergetar lagi.

Tanpa ia sadari, senyumnya mengembang. dengan cepat ia meraih kembali ponselnya lalu segera membuka pesan itu.

Senyumannya sedikit pudar, ketika mengetahui bukan pesan Kemal yang masuk, melainkan pesan dari Rein.

ia pun menggerakan jemarinya untuk membalas pesan dari sahabatnya itu.

ReinAlkrsm : Sya, acc grup kita

ArisyaLW : okok

Risya menghembuskan napas nya pelan, lalu meletakkan handphone nya diatas nakas dan segera keluar dari kamar nya menuju ruang tamu untuk menonton tv sebentar.

"Yawlo kenapa gaada yang seru sih" ucap Risya yang terus menggonta-ganti channel televisi. ia pun bosan lalu melempar remot itu ke samping nya.

"Abanggggg" panggil Risya sambil menaiki tangga menuju kamar Rasya.

Risya pun membuka pintu kamar yang bertuliskan 'Rasya Dion Wijaya'.

"Aba-Eh ko lo rapi banget sih? Mau kemana? ngedate? emang lo punya cewek? lo punya cewek bang? yah nanti lo gasayang lagi dah sama gue, bang jaw-"

"ICA! bisa gak sih gausah berisik gitu? kalo nanya ya satu satu! udah masuk ga ketuk pintu dulu" ucap Rasya seraya mengomeli Risya yang bawel nya tingkat dewa.

Risya pun mengerucutkan bibir nya, lalu merebahkan dirinya di kasur milik abangnya itu.

Rasya pun melirik adiknya itu lewat kaca.

"Ca, abang mau pergi"

Risya pun bangun dari kasur mendengar pernyataan Rasya.

"Kemana?"

"Ketemu sama temen ayah"

Risya menghembuskan napas nya pelan, lalu merebahkan tubuhnya kembali.

"Enak jadi abang keluar terus, aku sendiri dong? aku gaboleh ikut bang? bang Ica ik-"

Rasya berdecak malas.

"Ca, satu satu nanya nya, kebiasaan" lagi lagi Rasya harus mengomeli adiknya itu.

Lost HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang