Pagi ini, Risya sedang duduk menikmati semilir angin yang menyapu wajahnya di balkon kamarnya.
Cuaca pagi ini tidak mendukung. Matahari yang seharusnya muncul dengan ceria tergantikan oleh munculnya awan hitam yang memberi tanda langit akan menangis, mengeluarkan rintihan air hujan yang lumayan deras.
Risya termenung. Entah apa yang ada di pikirannya itu.
"Apa kabar, Sya?"
Risya pun menggeleng cepat untuk menghilangkan suara yang terlintas di telinganya.
Ia ingat betul bagaimana suara yang keluar dari mulut itu menanyakan kabar tentang dirinya hingga memanggil namanya, lagi.
Ada rasa yang kembali muncul di hatinya, lagi.
Namun, ini bukan rasa sayang ataupun cinta. Entah rasa apa yang sudah hadir kembali, yang membuat Risya sangat gelisah akan hadirnya rasa ini saat ia mengingat bagaimana lembutnya suara itu memanggil namanya.
Ya, Raffa. Raffa Elvio Zack.
Pria tampan, blasteran Australi-Indo yang berhasil menarik Risya masuk ke dalam dunia percintaan sejak menduduki kelas 3 SMP. Raffa lah yang pertama mengisi ruang hati Risya yang memang sudah kosong dari lahir.Raffa dan Risya menjalin hubungan waktu Risya masih tinggal di Bandung. Mereka Long Distance Relationship. Mereka berdua memang tinggal di Bandung. Hanya saja, Risya di pedalaman, dan Raffa di tengah kota, dan itu membuat mereka sulit bertemu.
Raffa dan Risya menjalin hubungan hampir 4 bulan. Waktu itu, ada problem yang mengharuskan Raffa untuk meninggalkan Risya secepat mungkin. Raffa meninggalkan Risya secara tidak tanggung-tanggung. Raffa melanjutkan sekolahnya di Bali.
Sejak saat itu, Risya tidak mempercayai omongan laki-laki selain Ayah dan Abangnya, Rasya.
Sejak Raffa meninggalkan Risya, banyak keadaan yang berubah. Banyak kegiatan yang berbeda. Sampai akhirnya Risya terbiasa dengan hal yang tidak berkaitan dengan Raffa.
Ia memperbanyak kegiatannya untuk melupakan hal-hal yang mudah mengingatkan dirinya dengan sosok Raffa.
Raffa memang sudah terlepas, dan bukan miliknya lagi. Tapi, Raffa berhak mengisi ruang gelap yang ada di sudut hatinya.
Hingga mereka di pertemukan kembali sebanyak dua kali.
Raffa mencoba menyapa Risya, tapi Risya mempunyai tembok kokoh yang bisa saja runtuh seketika jika ia lalai menjaga tembok itu.
Soal Rasa, entahlah. Risya memiliki banyak rasa saat mengingat sosok Raffa. Benci, sayang, cinta, dan rasa sakit pun bercampur jadi satu.
Ia tidak benci Raffa, tidak sayang Raffa juga. Entahlah, hanya Risya yang bisa merasakannya.
Risya POV
"Kenapa sih mesti balik lagi pas gue udah bahagia kaya gini?"
"Emang bener ya, mantan baliknya pas kita lagi bahagia sama yang lain. Pas kita nangis bombay ditinggal dia, dia kemana? nyari ikan gapik di got?" ketus Risya yang mulai pusing dengan hadirnya rasa yang berbeda.
Drrrt...drrttt...drrtt...
"Siapa lagi nih?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Happiness
Teen Fiction▪▪▪ Lo bisa banggain dia?gue juga bisa, lo tau?bagi gue, dia istimewa sekarang. Dia masih rela nunggu gue kembali, setelah gue sama dia udah gak ada hubungan apa-apa lagi setahun yang lalu. Perlu gue tekanin disini, dia tetap setia sama gue. -Kemal...