Acha Septriasa-Berdua Lebih Baik
Putar playlist, kali aja nyampe hahaha, enjoy ya!💜
▪▪▪2 hari yang lalu, Kemal dan Risya sudah menemui Rara untuk membicarakan masalah yang kemarin muncul. Kemal sudah melontarkan kata-kata yang cukup menohok kepada Rara, dan itu sangat sukses membuat Rara diam tak berkutik.
Hari ini adalah hari Jum'at. Dimana, para siswa senang karena besok adalah hari weekend.
Saat ini, Risya sedang berada didalam kelasnya mengikuti jam pelajaran ke-4.
Ngggiiiiinnnngggggg
Mereka yang sedang fokus mendengarkan penjelasan guru didepan pun mengernyit dan menutup telinga.
"Buset dah!"
"Beli speaker baru kenapa sih?!"
"Berisikkk!"
"Mau ngomong apa sih ganggu aja!"
Itulah celotehan kecil dari murid-murid lainnya yang merasa terganggu. Risya yang merasa tidak nyaman pun ikut menutup telinga.
"Semoga ngomong, bukan bisikkin, apalagi ASMR ala-ala." ujar Risya yang ditertawakan oleh Rein.
"Ya, Assalamualaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh, Selamat pagi semua, salam sejahtera bagi kita semua. Mohon maaf untuk bapak atau ibu guru yang sedang mengajar, saya meminta waktunya sebentar,"
Suasana hening seketika fokus pada speaker pemberitahuan.
"Bapak akan menyebutkan beberapa nama, untuk yang namanya disebut, harap ke ruang guru,"
Seketika mereka semua riuh.
"Eh ngapain dah?"
"Woy ngapain dah ya?"
"Semoga gak dipanggil."
"DO nih langsung."
"Lu sih, kan gua bilang mainnya di belakang sekolah aja, jangan di warung mpo!"
"Kenapa ya, Sya?" tanya Rein, Risya pun menggeleng.
"Mana saya tahu, saya kan anak baik." ujar Risya yang didapati toyolan kecil dari Rein.
"AKHSAL PRADIPTA,"
Pemilik suara tersebut mulai menyebutkan nama yang pertama.
"Aduh selamat!"
"Jangan gue, jangan gue."
"Oh tuhan, plis banget, saya belum siap."
"ANGELA ADINAROSE,"
Nama kedua.
"Hhh, Hamdalah!"
"Semoga bukan gue abis ini, omay omay omay!"
"Ngapain dah?"
"KEMAL PRASETYA WINAGA,"
"Itu saja. Untuk yang merasa namanya disebut, harap ke ruang guru sekarang juga, terima kasih."
Seketika keadaan kelas kembali ricuh. Ada yang bersorak-ria, ada yang goyang dua jari, ada juga yang sujud syukur.
Tapi tidak dengan Risya dan Rein. Mereka berdua tampak kebingungan. Terutama, Risya yang sangat kebingungan pasalnya nama yang terakhir disebut adalah nama dari kekasihnya sendiri.
"Kemal buat ulah?" tanya Rein. Risya pun menggeleng cepat,
"Engga. Setau gua dia udah sedikit inshaf." ujar Risya yang masih tampak kebingungan. Rein hanya mengedikkan bahu, lalu mencatat apa yang tertera di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Happiness
Teen Fiction▪▪▪ Lo bisa banggain dia?gue juga bisa, lo tau?bagi gue, dia istimewa sekarang. Dia masih rela nunggu gue kembali, setelah gue sama dia udah gak ada hubungan apa-apa lagi setahun yang lalu. Perlu gue tekanin disini, dia tetap setia sama gue. -Kemal...