LH-16▪ Absurd

187 17 0
                                    

Hari demi hari, hubungan Risya dan Kemal semakin lekat. Tak jarang mereka menghabiskan waktu bersama. Kedua orang tua mereka pun sudah mulai mengetahui seluk-beluk hubungan mereka, dan membiarkan mereka larut dalam masa muda seperti orang tua nya dahulu.

"Mal, kamu inget gak sih ini bulan apa?" tanya Risya.

"April kan?"

Risya menyeringai memperlihatkan giginya yang tertata rapih.

"Kenapa?" tanya Kemal bingung.

Senyuman itu memudar.

"Kamu gak inget?!"

Kemal menggeleng.

"Aku ulang tahun dua minggu lagi!" ucap Risya mengerucutkan bibirnya.

Kemal hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil bergumam 'Oh'.

"Kamu gak ada rencana?!"

"Rencana apa si sya?" tanya Kemal bingung.

"Ah! engga engga! aku mau pulang, bosen di taman!" ucap Risya sambil berdiri.

Dalam diam, Kemal terkekeh lalu mengiyakan ucapan Risya dan mengantarkannya pulang ke rumah.

Ya, hari ini mereka libur sekolah dikarenakan siswa kelas XII ada kegiatan simulasi yang mengharuskan mereka libur.

▪▪▪

"Kamu hati-hati ya, abis ini makan." pesan Kemal yang sudah berada didepan rumah Risya.

"Hm."

"Kamu kenapa sih sya?"

"Gapapa."

"Bener?"

Risya mengangguk. Kemal tersenyum lalu menyalakan motornya dan menghilang di belokkan.

Risya menghembuskan nafasnya kasar.

"Dasar gak ada romantis romantisnya amat!" gumam Risya yang langsung masuk ke dalam rumahnya.

🍃🍃🍃🍃

"Sya, sini sayang turun!"

"Iyaa bun, sebentar lagi Ica turun."

Tak lama kemudiam Risya pun sudah berada di anak tangga dan langsung menghampiri ayah-bunda nya yang tengah berbincang di ruang tamu.

"Kenapa bun?"

Arini dan Bram menoleh,

"Ke supermarket gih sama abang," suruh Arini.

"Ha? ngapain ih,"

"Beli keperluan dapur sayang,"

"Yaudah, abang nya mana?"

"Lagi mandi,"

"Yaudah Ica siap siap dulu deh,"

Arini mengangguk lalu kembali berbincang dengan Bram yang sedang fokus menatap televisi yang menyiarkan berita tentang Drama Papa.

"Bun, Ica mana?" tanya Rasya yang baru saja keluar dari kamar sehabis mandi.

"Lagi siap siap,"

"Oh yaudah."

Rasya pun langsung duduk disamping Arini dan menyimak berita yang disiarkan.

Lost HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang