LH-4 ▪ Terkedjoet

352 42 16
                                    

Oh dia punya cewek. ko sakit gitu ya, apa gue cemburu? ah gamungkin masa iya, gila kali' batin Risya bergelut.

"Dulu tapi," lanjut Kemal menjelaskan.

Entah mengapa ketika mendengar penjelasan kedua itu hatinya terasa tenang. ia pun memilih bungkam dan tidak bertanya lagi.

Suasana menjadi hening. Risya dan Kemal sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

Tiba-tiba pintu UKS pun terbuka keras.

"ISYAAAA YAAMPUN GUA CAR-UUPS!"

Risya, Kemal dan penjaga UKS tentunya menoleh kaget mendengar suara cempreng dari Rein.

"Ah Rein," dengus Risya mengelus dadanya.

'anjrit toak masjid impor' batin Kemal.

Penjaga UKS pun melirik Rein malas kemudian meninggalkan Ruangan itu.

"Maaf ya hehe," ujar Rein tersenyum kikuk melihat Risya dan Kemal di dalam ruangan itu berdua. Ralat, bertiga dengan penjaga UKS sebelum pergi.

"Abisnya gue bingung nyari lo kemana lagi, gue takut lo kenapa-napa, Sya." ucap Rein khawatir lalu melirik Kemal sekilas.

"Oh-gue disini daritadi, ngobatin Kemal tuh. lo tau ga dia tern-"

"Hah?ngobatin dia?" potong Rein seraya melirik Kemal dan didapati anggukan dari Risya.

"2 jam pelajaran sya?" ucap Rein membuat Risya terbelalak.

"2 JAM PELAJARAN?! DEMI APA LO REIN?! TERUS GUA GIMANA? AH LO KENAPA SI GABILANG-BILANG GUE!" oceh Risya panik.

"Biasa aja kali, 2 jam pelajaran doang." ucap Kemal pelan, sangat pelan. Tetapi Risya bisa mendengar itu lalu menatap Kemal tajam. Kemal pun mendelik ngeri.

"Iya, Sya. 2 jam pelajaran, sekarang aja udah istriahat." jelas Rein.

"ISTIRAHAT?!BUSET DAH GUE LUPA WAKTU SUMPAH!" lagi-lagi Risya terkejut mendengar penjelasan Rein.

"Sama gue sih, jadinya lupa waktu kan." ucap Kemal kepedean.

''HEH!!! INI SEMUA JUGA GARA GARA LO! COBA KALO LU GARIB-"

"Aa kemayyyyyy!!!!!!"

Semuanya pun terkejut dan menoleh mendengar suara itu.

"Aa kemay! o em ji aa acuu! kamu gapapa kan?! acu khawatirrrr sama camuuu!!!"

Risya dan Rein pun melongo melihat perlakuan temannya Kemal yang sangat menjijikan.

Devan. teman, sahabat sekaligus keluarga bagi Kemal. Dari temannya yang lain hanya Devan yang rada-rada nya kronis. tapi tanpa dia, suasana tidak berwarna.

"Van, apaansi lo ah! Aduh Van pengap gue! buset dah!'' ucap Kemal memberontak dari pelukan Devan.

"Ah aa acu! selalu saja begitcu! malu malu pengen!" ucap Devan melepaskan pelukannya.

"Apaansi Van! geli bego!" ucap Kemal menjauhkan tubuhnya. Ditanggapi Devan yang berpura-pura marah kepadanya.

"Eh Mal, lo gapapa?gue cari cariin ternyata lo disini, sejak kapan demen tempat yang beginian?" tanya Rian-sahabat Kemal dari kecil rada setengah juga.

"Dia yang bawa gue kesini," jawab Kemal melirik Risya seraya memberi tahu temannnya itu.

Rian pun menoleh ke arah mereka, Risya dan Rein pun tersenyum ramah.

Lost HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang