Pagi hari ini, Risya sudah berada di meja makan dan bersiap untuk sarapan. Entah mengapa mood Risya hari ini kurang begitu baik, mengingat Kemal yang dari sore kemarin belum mengirimkan pesan kepadanya.
"Bang!" panggil Risya yang membuat Rasya menoleh.
"Hari ini, Risya berangkat sama abang ya?please," ucap Risya dengan wajah melasnya itu.
"Dih?ogah!lu kan biasanya sama Kemal." ucap Rasya sambil mengolesi selai dilembaran rotinya.
Risya mendengus kesal lalu memakan roti nya dengan gerakan lambat.
"Kemal?" ucap Bram dengan nada bertanya.
Risya membulatkan matanya. Ia lupa kalau ayah dan bunda nya tidak mengetahui soal hubungannnya dengan Kemal.
"Eng-"
"Iya Kemal yah, pacarnya Ica, baru 3 hari pacaran," ucap Rasya santai.
"IH ENG-"
"Ohya?waduh anak ayah udah gadis ya ternyata?!Kenalin dong sini bawa kerumah!" ujar Bram menggoda anaknya.
"Bisa kali kenalin sama bunda juga," goda Arini dari dapur menuju ke meja makan sambil membawa 4 gelas susu dinampan.
"Ih?!apaansi kalian!abang?!gausah ketawa-ketawa!emangnya ada yang lucu?!"ucap Risya kesal.
"Ada, lo yang lucu!" ucap Rasya sambil tertawa.
"Yagapapa gue lucu udah laku, daripada lu udah kaga lucu, kaga laku pula!" ucap Risya sarkastik membuat Kemal menatap tajam adik perempuannya ini.
Arini dan Bram tertawa melihat tingkah kedua anaknya itu yang makin hari makin ada saja kelakuannya.
"Udah udah makan dulu nanti telat lho!" ucap Arini seraya menengahi.
Risya yang terkekeh segera menghabiskan makanannya begitu pun Kemal dan Bram.
Setelah mereka berdua selesai sarapan, mereka segera bergegas pergi ke sekolah, dan berpamitan kepada kedua orang tua nya. Hari ini Bram libur, karena masih ada jadwal libur 2 hari, ya lumayan untuk berkumpul dengan keluarga kecilnya ini.
🍃🍃🍃
Sesampainya di sekolah, seperti biasa Risya selalu dinasehati oleh Abang Ganteng nya itu. Entah jangan nakal, jangan buat ulah, jangan ngerepotin orang, atau apapun itu. Padahal Risya bukan lagi anak TK yang selalu berbuat seenaknya karena belum mengerti apapun.
Risya langsung melangkah untuk menuju ruang kelasnya.
"Sya!"
Risya tau ini suara siapa, ia tidak menoleh dan memilih pura pura tidak dengar.
"Risya!"
"Ris-"
"Ngapain sih?!" ujar Risya yang berhenti karena tangannya dicekal.
"Maaf-"
"Aku udah tau, lepasin! aku mau masuk ke kelas" ucap Risya dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Happiness
Teen Fiction▪▪▪ Lo bisa banggain dia?gue juga bisa, lo tau?bagi gue, dia istimewa sekarang. Dia masih rela nunggu gue kembali, setelah gue sama dia udah gak ada hubungan apa-apa lagi setahun yang lalu. Perlu gue tekanin disini, dia tetap setia sama gue. -Kemal...