LH-28▪Kejutan Kecil

158 8 12
                                    

Backsound : Dewa 19-Risalah Hati

💓💓💓💓

"Halo?Iya mah, kenapa?"

"Arshal sakit, kamu gabisa pulang sekarang?"

"Sakit?kok bisa? makanya mah, jangan biarin dia main diluaran gitu, apalagi sama Carrisa."

"Loh kok jadi Carrisa yang kamu salahin?, dia gak ada sangkut pautnya sama sakitnya Arshal, sayang. Lagian kamu kenapa sih benci banget sama Carrisa gini? dulu kamu sayang sayang, kenapa semenjak kamu pi--"

"Mah, plis. Kemal gamau bahas itu. Sekarang mamah bawa Arshal aja ke rumah sakit, simpan uang mama. Kemal bakal kirim uang kesana, insyaallah Kemal pulang nanti malam, kemungkinan sampai disana pagi."

(helaan nafas terdengar)

"Yaudah, Mal. Kamu hati-hati disana, cepat pulang. Arshal merengut terus, katanya kamu belom kasih dia hot wheels lagi."

"Ck! resek banget tuh anak, yaudah nanti Kemal beliin, sama pabrik-pabriknya deh!"

(Astia terkekeh)

"Yaudah, Assalamualaikum."

"Ya, walaikumsalam."

Telepon terputus.

Pagi ini, Kemal di telepon oleh mamahnya, Arini. Yang memberitahukan bahwa Arshal, adiknya itu sakit. Entah mengapa Kemal merasa heran. Pasalnya, adiknya itu jarang sekali sakit, ya walaupun adiknya manusia bisa sakit kapan pun.

"Kenapa, Mal? aku denger kamu abis teleponan. Yuk sarapan dulu, abis itu kita jalan-jalan lagi." ucap Risya menghampiri Kemal.

"Oh-itu mamah, Sya. Dia bilang, Arshal sakit. Mungkin keseringan main di luar kali, apalagi sama Carrisa." ucap Kemal dengan nada kesal.

Kemal terdiam, sadar akan omongannya yang salah dan terkesan menuduh Carrisa.

Risya menautkan alisnya,

"Loh?kok Carrisa yang di salahin?"

"Kamu kenapa sih sama dia? aku lihat kamu aneh banget dengan hal-hal yang bersangkutan sama Carrisa." ucap Risya yang mulai berani berbicara seperti itu terhadap Kemal.

Seengganya beban yang selama ini mau gue tanyain, hilang perlahan.

"Ahh-maksud aku tuh, apalagi sama Carrisa. Bisa-bisa itu anak berdua, sakit nantinya. Iya sakit." ucap Kemal yang menutupi kegugupannya.

Risya mengangguk kecil, lalu mendorong pelan punggung Kemal, untuk menuju meja makan yang sudah ditempati oleh teman-temannya sendiri.

Lo gak bilang kalo lo lagi bohong pun, gue bisa rasain ini. Gue gak akan ungkit, demi hubungan kita. Gue gak mau hancur, cuma karena mau tahu.

"Ehh pak bos, bu bos!" sapa Devan sambil mengambil nasi.

"Paansi lo!" ketus Kemal membuat Devan mencibir, yang lain hanya terkekeh.

"Mau yang mana, Mal?" tanya Risya mengambilkan piring.

"AWWW SOO SWEETTTT!"

Lost HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang