tiga

903 30 0
                                    

    "Kak Dira?"

Suara Fathan setengah berbisik, tapi dapat terdengar jelas oleh Salsa.

"Hah? Dira? Nama gue Salsa, bukan Dira,"

Seakan sadar akan kenyataan, Fathan mengangguk dan memfokuskan matanya ke arah guru yang sedang menjelaskan. Berusaha untuk tidak memedulikan kehadiran Salsa.

"Lo belum ngasih tau nama lo," bisik cewek di sampingnya itu.

Fathan meliriknya malas.

"Nama gue Fathan. Puas?"

Salsa mengangguk senang, dan tersenyun riang.

Bahkan senyumannya mirip sama Kak Dira, batin Fathan.

"Apaan sih, muka lo udah kayak baru di kasih tanda tangan dari artis aja,"

Salsa menoleh. "Gue seneng aja, temen gue nambah satu,"

Fathan memutar bola matanya, dan melirik senyuman cewek itu.

•••••

     Bel istirahat pun tiba, dan Fathan langsung melesat keluar, meninggalkan Salsa yang sedaritadi mengajaknya mengobrol.

"Iya jadi ---- yah kok anaknya pergi," Salsa cemberut, dan menunduk. "Kenapa dia kayak gak suka sama gue gitu sih? Gue salah ngomong apa, ya?"

●●●

    Fathan menghela nafas kasar, dan mengerang frustasi. Entah sudah berapa kali dia menghela nafas hari ini.

Gimana gue mau move on, kalo setiap hari ketemu sama cewek yang mirip sama kak Dira, coba?

Fathan kesal, rencananya untuk move on dari Kak Dira seketika hancur. Salahkan cewek bernama Salsa itu, yang paras wajahnya mirip dengan Kak Dira. Rambut nya yang sepanjang bahu, mata nya yang besar, dan bahkan senyuman mereka yang mirip, membuat Fathan mengerang sekali lagi.

Gue harus tekad move on dari Kak Dira, dengan cara ngehindarin si Salsa itu.

Dia pun memutuskan untuk kembali ke kelas.

Seperti dugaannya, Salsa kembali menghujaninya dengan pertanyaan.

"Lo kenapa sih gak suka sama gue? Gue salah ngomong, ya? Maaf deh ya, gue gak maksud,"

Fathan melirik Salsa.

Lo diem aja udah memudahkan gue move on, kok Sal.

again.Where stories live. Discover now