"Fathan? Aku mau kasih tau kabar bahagia, nih,"
Dira, tetangga Fathan yang terpaut 3 tahun lebih tua darinya, membuyarkan lamunan Fathan.
"Kabar apa Kak?"
Dira tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. "Beberapa bulan lagi aku bakal nikah!"
Deg.
"Hah? Ni..kah?" Fathan mengerutkan dahinya bingung. Nikah? Kak Dira nikah?
"Iya! Aku gak sabar banget, kamu dateng, ya Than!"
Fathan masih terpaku di sana. Mencerna satu persatu kalimat Kak Dira. Dia memukul dadanya beberapa kali, mengusir rasa perih dan sesak di dadanya.
Bagaimana tidak, orang yang disukainya selama lebih dari 10 tahun, menikah.
Fathan mendongak dan menatap Dira, sambil menahan air matanya. Dia membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu. Tapi dia menutup mulutnya kembali. Lidahnya tercekat.
Fathan berbalik, dan menutup pintu rumahnya dengan bantingan keras.
Sakit, kecewa, semuanya bercampur jadi satu.
