Libur Kerja.

55.4K 574 8
                                    

Lana POV

Aku bangun pagi dan membuatkan sarapan untuk Zion yang masih tidur.

Aku hanya membuatkan roti bakar dan juga susu hangat untuk sarapan.

Setelah selesai, aku memutuskan untuk membangunkan Zion yang masih terlelap.

Aku membuka gorden cendelanya dan membuatnya terusik.

Zion menutup wajahnya dengan selimut sambil tengkurap.

"Bangun, udah siang! Sarapan dulu"
Ucapku sambil menginjak tubuhnya dengan satu kaki.

"Bawah sayang, di situ pengen dipijit"
Ucapnya sambil menunjuk bagian yang ingin di injak.

Aku menurutinya, Zion terdiam keenakan.

Setelah beberapa saat,
Aku membalikkan badannya hingga dia telentang dan mengangkat pingangnya hingga berbunyi.

"Nah, udah enak. Sekarang mandi terus sarapan"
Ucapku menarik kedua tangannya untuk bangun.

"Ayo dong dok, jangan males"
Ucapku terus menarik tangannya agar bangun.

"Capeeeekkk"
Keluhnya.

"Iya, entar tidur lagi! Ayo bangun dulu. Sarapan biar gak kosong perutnya"
Perintahku.

Zion akhirnya terduduk dan aku menunggunya mengumpulkan nyawanya.

Setelahnya dia turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi,

Aku memutuskan keluar dan menunggunya di meja makan.

Tak berselang lama dia selesai mandi dan duduk di depanku.

Aku mengambilkan roti bakar yang sudah kusiapkan, dan ku letakkan di hadapannya.

"Habis ini aku langsung pulang, takut macet dan telat kerja. Kamu beneran libur?"
Tanyaku yang di jawab anggukan sambil dia mungunyah rotinya.

"Aku mau kerumah juga, minta dipijitin mama. Badanku bener-bener sakit semua"
Ucap Angga setelah menelan rotinya.

"Yaudah, kalau gitu"
Ucapku tersenyum dan menyodorkan susu untuknya.

Suasana kembali hening, hanya suara denting sendok dan piring.

Aku beranjak bangkit setelah ku rasa sudah selesai untuk sarapan.

Aku mengecek suhu tubuh Zion yang masih terlihat agak kurang enak badan itu.

"Kamu berangkat naik apa? Pesen taksi aja ya?"
Perintahku mengusap keningnya yang masih mengunyah makanannya.

"Gampang! Entar aku telpon sopir mama"
Jawabnya sambil melepaskan tanganku yang mengusap dahinya.

Aku melepaskannya dan mengambil piring kotorku dan juga milik Zion untuk ku cuci.

"Berarti nanti kamu gak ke apartement sayang?"
Tanyaku sambil sibuk mencuci piring.

"Ya enggak, nanti adik aku juga ngambek kalau aku gak nginep di rumah"
Ucapnya menghampiriku dan berdiri di sampingku.

"Duduk aja gih, anget badan kamu"
Perintahku mendorong bahunya.

"Orang cuma kecapekan doang kok, aku gakpapa. gak masalah kalau nemenin kamu nyuci piring mah"
Jawabnya tak beranjak yang ku balas dengusan.

"Yaudah terserah"
Ucapku lembut kembali melanjutkan mencuci piring yang sudah akan selesai.

Setelah selesai mencuci piring, aku beranjak mengambil tas kerjaku dan pamit berangkat.

Zion juga ikut mengantarku sampai depan pintu.

Tukang Pijatku • 2✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang