Extra part 2

9.8K 140 2
                                    

Lana POV

"Bunda. Aku pamit"

"iya hati-hati"
Ujarku.

Dia mencium pipiku saat aku masih mencuci piring bekas sarapan.

"tanganku basah mas. Besok aja ya"
Ujarku karena tak bisa mencium punggung tangannya.

Zion memandangku dan tersenyum.

Dia tetap mengambil tanganku yang penuh busa dan membawanya ke dahiku.

Aku hanya cemberut dan dia terkekeh.

"Besok kan aku udah gk kekantor. Pensiun, ini terakhir aku pamit dan kamu cium punggung tanganku"

Ujarnya mengusap kepalaku yang tertutup krudung.

Ya, aku memutuskan berhijab sekitar dua tahun lalu, saat aku bernazar, apabila Ramdan menyelesaikan studynya.

"tapi masih ada waktu aku cium punggung tangan kamu. Tiap sholat, tiap kamu bangun tidur aku cium punggung tangan kamu."

"Beda sayang. Udah ah aku berangkat, aku pulang siang cuma sebentar di sana nyerahin secara resmi ke Ramdan. Ntar dia ngomel kalau aku telat"
Ujarnya memelukku sebentar.

"mau di masakin apa nanti?"
Tanyaku menahannya yang akan beranjak.

"Sop ikan cumi sama sambal terasi. Udah ya, tangan kamu basah tuh kena bajuku"
Ujarnya yang spontan ku lepas dan terkekeh.

"Maaf"
Ujarku mengelapnya yang semakin basah dan busanya menempel.

"Resek banget. Aku mau berangkat!"
Ujarnya jengkel dan meletakkan tasnya di meja pantri.

"Salah sendiri udah ganti baju duluan. Aku kan mau pakaiin pakaian kamu juga terakhir kali"
Ujarku sambil melepaskan jasnya.

Dia tersenyum dan mencubit pipiku gemas.

"Kamunya lama, lagian aku keburu berangkat sayang"
Ujarnya lembut.

Aku menarik lengannya dan berjalan menuju kamar.

Kuganti jasnya setelah berada di dalam kamar.

"Nah gini dong cakep"
Ujarku merapikan jasnya.

"Anak kamu marah ntar ke aku"
Ujarnya cemberut.

"Bilang aja telat gara-gara aku. Dia gkakan berani marah"
Ujarku mencium bibirnya dan mengusap dadanya menenangkan.

****

"Mau aku pijitin?"
Tawarku saat melihat Zion sedari tadi menggerutu pegal karena sudah seminggu aku tak memijatnya, lantaran dia yang sudah tak bekerja bukan?

Kalau dia capek, capek ngapain? Toh di rumah cuma nonton tv makan dan tidur.

"Aku besok kerja lagi deh. Di rumah malah pegel semua, udah biasa kerja"
Gerutunya.

Aku terkekeh.

"mangkanya walaupun udah di rumah aja, tapi gk tidur makan tidur makan doang. Ya jelas capek. Olahraga kek, atau ke rumah Zea sana main sama cucu"

Ujarku mendekat dan duduk di sampingnya yang terbaring dengan wajah cemberut.

"Ck. Niatnya pensiun biar aku bisa berduaan sama kamu dan nyantai. Malah rasanya aneh dan badanku jadi pegel kumpul semua"

"kasiannya suamiku, kupijitin sini"
Ujarku sambil menjulurkan tanganku dan sebelumnya kulepaskan hijabku.

Aku masih duduk di tepi ranjang, dan Zion miring menghadapku.

Ku jalankan tanganku ke balik punggungnya.
Ku tekan tulang punggungnya





Tukang Pijatku • 2✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang