Zion Kecelakaan

14.2K 338 16
                                    

Lana Pov

Setelah masalah yang kuhadapi aku sadar ini semua adalah suratan takdir yang sudah di gariskan untukku.

Entahlah sekarang aku hanya ingin Fokus pada bayiku.

***

Setelah mengantar Zion sampai depan, aku menuju kamar dan mengistirahatkan tubuhku.

Aku sendiri bingung, aku bingun kenapa begitu mudah aku memaafkannya.

Ah lupakan saja, dan akupun akan mengawali dengan yang baru.

***
Aku tertidur sampai suara adzan berkumandang membangunkanku.

Aku bergegas ke kamar mandi.

Ku tunaikan kewajibanku terlebih dahulu.

Setelah sholat subuh, aku kembali berbaring.

Aku tertidur kembali, sampai aku merasa ada yang mengusikku.

Aku mengerjapkan mataku dan menguceknya.

"Udah pulang?"
Tanyaku dengan suara bangun tidur. Dan mengambil punggung tangannya untuk ku cium

"Udah"
Jawabnya.

"Capek ya?"
Tanyaku mengusap matanya yang terlihat lelah. Dia hanya tersenyum dan mencium keningku.

Ku lihat dinding, dan ternyata jam delapan pagi.

"Kamu mandi apa gimana?"
Tanyaku
"Aku juga belum masak"
Ujarku lagi.

"Mau tidur aja, ngantuk"
Ucapnya langsung naik ke kasur.

"Lah jas nya itu lepas dulu. Ganti baju biar enak tidur"
Ucapku tapi tak di gubris.

Aku menghela nafasku saat Zion sudah memejamkan matanya.

Akhirnya akulah yang melepaskan jas, baju beserta celananya, hingga tersisa boxer sama kaos putihnya saja.

Ku kecup keningnya dan ku selimuti sampai batas dadanya.

"Aku tinggal ke dapur dulu ya mas, kalau mau apa-apa panggil aja"
Ucapku yang hanya di balas deheman.

Aku berlalu menutup pintu kamar dan mulai menjadi ibu rumah tangga yang sesungguhnya.

Aku hari ini akan masak ringan-ringan saja, lagian hamil muda rentan mencium bau-bau aneh.

Selesai dengan urusan dapur, aku mencuci baju beberapa potong saja. Karena memang setiap hari aku mencuci jadi tak menumpuk termasuk baju suamiku.

Aku memang dari dulu tak suka kalau ada pembantu di rumah, jadi setiap hari aku mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Terkadang kalau sudah capek, baru aku memanggil pembantu tapi hanya cukup sehari.

Selesai aku bersih-bersih aku menghampiri Zion yang sedang ada di kamar.

Ku lihat dia tertidur nyenyak, sampai mengeluarkan suara dari mulutnya 'ngorok'

Aku naik ke atas ranjang perlahan tanpa mengusiknya, dan menyalakan tv yang memang ada di kamar.

Aku melihat tv sambil mengusap-usap rambutnya yang tertidur.

Suara ngoroknya memang mengganggu, tapi kalau memang dalam keadaan capek Zion memang begitu.

Nurun papa dia katanya.

Bedanya kalau papa Farhan gak bisa tidur kalau gak dipijit dulu. Tapi kalau udah tidur tetep ngorok

Kalau Zion dia bisa tidur malah nyenyak banget kalau dia kecapekan. Tapi ya gitu ngorok kalau gak dipijit.

Tukang Pijatku • 2✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang