Kasiannya..

19.5K 363 2
                                    

LANA POV

Aku sedang memasak di dapur rumahku.

Hari ini suamiku memiliki Libur, tetapi aku tak tau juga sih kalau tiba-tiba ada panggilan.

Karena Zion bilang dia hari ini libur.

Zion sekarang sedang lari pagi, dia tadi pamitan kepadaku sekitar satu jam yang lalu.

Aku sebenarnya tadi di ajak sih sama dia, tapi karena aku maleesss B.G.T jadi aku tak ikut lari pagi dengannya.

Zion tuh selalu rutin seminggu sekali akan olahraga, entah itu jogging ataupun cuma lari-lari kecil naik turun tangga.

Maklum dokter!

Kalau dia sering sih bawel gitu kalau aku sudah mulai males.

Tapi gimana lagi? Aku paling cuma ikut-ikutan aja gak beneran olahraga.

Biasanya kalau Zion udah ngomel kayak emak-emak jaman now, aku cuma bilang
"Aku kan udah olahraga tiap hari yang, contohnya cuci baju, ngepel, setrika yakan?"

"Ngeles aja kalau di bilangin"
Katanya dengan mencibir.

"Hehe"
Aku hanya cengengesan.

Saat aku masih berperang dengan dapur, aku mendengar suara bel rumah berbunyi.

Aku dengan buru-buru membuka pintu.
"Iya bentar!"
Teriakku.

Saat pintu sudah terbuka, ternyata Zion yang ada di hadapanku.

Dia terlihat ngos-ngosan dan juga keringat bercucuran di pelipisnya.

Mukanya merah tapi terlihat menggemaskan.

Tanpa mengucap salam dia nyelenong masuk dan berbaring di atas lantai tanpa alas dan juga melepas kaosnya.

"Huh dingiiin"
Dia menghela nafas lega.

"Kebiasaan"
Ucapku sambil melepaskan sepatunya yang masih melekat di kakinya.

"Buatin minum dong yang"
Dia mengucapkan dengan nada manja

Aku mengangguk dan memintanya menunggu.

Tak lama aku membawakan minuman segar untuknya.

Sedangan Zion masih berbaring di lantai.

"Mas, udahan ahh entar masuk angin"
Ucapku menariknya untuk bangun.

Zion bangkit dan terduduk di sofa.

Aku memberikan minumannya ke arahnya yang sudah duduk.

Hanya sebentar minuman yang ku berikan tandas tanpa sisa.

"Haus banget ya suamiku? Uhh kasian"
Ucapku dengan menggemaskan sambil mengusap peluhnya.

Aku menerima gelas kosongnya dan ku letaklan di atas meja.

"Capek"
Keluhnya.

"Terus? Namanya juga olahraga ya capek! Kalau mau gak capek ya tidur!"
Ucapku.

Zion tanpa di minta langsung merebahkan badannya di sofa dan meletakkan kakikanya di atas pangkuanku sambil memberiku kode untuk memijat betisnya.

"Issh. Mandi dulu jorok banget sih dokter!"

"Tadi katanya suruh tidur kalau mau ilang capeknya"
Ucapnya protes.

"Ya tapi mandi dulu! gak risih apa? Makan juga belum"
Ucapku sambil memijat betisnya.

"Iya iya.."
Ucapnya bangkit sambil cemberut.

Aku hanya tersenyum kemenangan.

***

Tukang Pijatku • 2✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang