Barbie Tomboy #part 1

730 123 1
                                    

Entah kenapa, semua terasa aneh hari ini. Baru banget memasuki kelas 7.5.4, mendadak suasana hening beberapa saat. Gak kayak biasanya, hanya ada sedikit orang di kelas, bahkan bisa dibilang ini bukan seperti kelas yang gue kenal. Hanya ada 23 orang dalam 1 kelas, malah lebih mirip kayak bimbel di Primagama.

Dari semua orang di ruangan ini, hanya ada beberapa orang yang gue kenal. Nampak dari kejauhan, mereka menatap gue dengan tatapan tajam dan penuh curiga. Seolah, gue ini merupakan Alien berkaki 10 yang baru saja datang dari luar angkasa dan ingin memakan mereka hidup-hidup. Yah, memang agak lebay sih sebenarnya, tapi kurang lebih seperti itulah gambaran suasana kelas hari ini. Aneh.

Ceritanya, hari ini adalah hari pertama gue masuk di kelas unggulan. Ya, kelas unggulan. Jadi, biar gue jelaskan dulu, awal mula semuanya kenapa gue bisa 'nyasar' masuk di kelas ini. Bermula dari terpilihnya gue masuk ke dalam sebuah program yang ada di Prodi gue, yakni program Kelas Unggulan (KU) 2014. Oiya, di Fakultas gue itu ada 2 kelas unggulan, yakni kelas unggulan Broadacast Journalism dan kelas unggulan Public Relations.

Nah, program ini sendiri, katanya memang dibuat untuk mengapresiasi Mahasiswa/i yang memiliki 'keunggulan' dalam hal nilai IPK dan prestasi akademik maupun non-akademik. Berdasarkan alasan itulah, sekarang gue dan 22 orang lain yang terpilih berada di kelas ini. Ya, kelas Unggulan Public Relations angkatan tahun 2014.

Jujur, gue masih agak shock, kenapa gue bisa masuk kelas unggulan. Wajar sih, karena gue gak pernah merasa diri gue unggul dan istimewa dari teman-teman lainnya. Apa gue jenius? No! Gue sama saja seperti Mahasiswa lainnya kok. Ketika ada Ujian dengan soal yang susah, maka gue akan bertanya ke teman sebelah, atau mungkin searching dengan Google, atau bahkan, nyimpen kunci jawaban di dalam sempak, gitu. Eh, pas dikeluarin dari sempak,ternyata jawabannya pada pingsan semua.

Kembali lagi ke suasana kelas hari ini. Seperti biasa, namanya hari pertama di tempat yang baru itu pasti akan terasa aneh sekali. Sebenarnya, ada 1 hal yang membuat gue semakin merasa agak aneh dan belum terbiasa dengan kelas baru kali ini. Bukan, bukan karena teman baru gue pada hobi nyemilin kaos kaki di kelas, tapi karena mereka semua itu cewek. Ya, mereka semua cewek dan gue satu-satunya cowok di kelas.

Ketika mendapat kabar masuk di kelas unggulan, sebenarnya perasaan gue bercampur aduk sekali. Antara ragu, senang, dan mules banget. Kebetulan, saat mendapat kabar itu, gue habis nyemilin cabe rawit 1 baskom pake Boncabe. 

Tentu saja, salah satu keraguan gue adalah karena gue merupakan cowok satu-satunya di kelas. Sebenarnya, saat tahap briefing dan pengumuman calon Mahasiswa kelas unggulan Fikom 2014, ada lumayan banyak Mahasiswa cowok yang juga masuk di kelas unggulan PR, tapi mereka mengundurkan diri karena berbagai alasan yang gak gue ketahui.

Untungnya, gue gak sendirian di kelas itu. Seenggaknya, ada beberapa orang yang gue kenal dengan baik, kayak; Sari, Harti, dan Khilda. Selain mereka, alasan lain gue mau menerima tawaran masuk kelas unggulan karena ada Vero juga di sana. Siapa Vero? Bukan, dia bukan Mbak-Mbak Warteg di kampus gue, lagian namanya kebagusan untuk seorang Mbak Warteg.

Vero adalah perempuan berkulit hitam manis dengan rambut panjang dan lurus, dia menjadi salah satu alasan gue untuk masuk ke kelas Unggulan ini, begitu juga sebaliknya. Jadi, ceritanya tepat beberapa minggu sebelum adanya pengumuman ini, kita baru saja resmi jadian. Ya, kita jadian di bulan September tahun 2015, tepat di saat kuliah memasuki semester 3.

Ketika masih masa pedekate, kita sempat chatan membahas perihal ini. Awalnya, Vero ragu banget buat menerima tawaran kelas unggulan itu, karena dia takut akan ekspetasi yang terlalu tinggi sebagai anak KU. Tapi sebisa mungkin, gue berusaha meyakinkan dia, bahwa kelas unggulan itu sama saja kayak kelas biasa. Padahal, gue juga sama sekali buta, soal kelas unggulan itu apa dan seperti apa. Ya, saat itu gue hanya sok bijak saja, agar terlihat care di depan dia. #DasarModusLoDon

Mahasiswa 1/2 Abadi (KOMEDI - PELIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang