Part 20 End

6.8K 304 23
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
Author POV

Seohyun terbangun dari tidurnya ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Seohyun belum beranjak dari tempat tidurnya.
"Ah tidurku sangat nyenyak." Kata Seohyun, lalu pintu kamarnya pun terbuka dan menampilkan Kyuhyun yang selalu berpenampilan mempesona walaupun hanya menggunakan pakaian santai.
"Kau sudah bangun ?!" Tanya Kyuhyun sambil menghampiri Seohyun dan mendudukkan tubuhnya disamping Seohyun.
"Sudah, oppa." Kata Seohyun
"Sebaiknya kau mandi dulu agar badanmu segar, dari kemarin kau belum mandi. Jorok sekali." Kata Kyuhyun sambil menutup hidungnya dengan sebelah tangannya
"Oppa !!!" Kata Seohyun
"Hahahah,,, sudah sana."
"Atau ingin aku mandikan, hem ?" Tanya Kyuhyun sambil mengerlingkan matanya
"Oppa !!! Keluar kau, aishh." Kata Seohyun
"Kita kan sudah menikah, lagipula tubuhmu itu milikku."
Seohyun membelalakkan matanya. Lalu ia pun meninggalkan Kyuhyun dan berlari menuju ke kamar mandi.

Skip...

Saat ini Kyuhyun dan Seohyun sedang menyusuri kota Jenewa sambil berpegangan tangan. Senyum dari bibir keduanya tidak pernah luntur. Seohyun tampak sangat senang ketika melihat bentuk bangunan dan gedung-gedung disana. Terlihat berseni dan antik. Kyuhyun hanya bisa tersenyum ketika melihat istrinya ini sangat antusias. Udara di kota Jenewa ini sangatlah segar ditambah dengan cuaca yang baik membuat mereka berdua tidak mudah lelah dalam melakukan perjalanan di kota Jenewa ini. Semua terlihat tenang, teratur dan nyaman.

Setelah cukup lama berkeliling kota, Seohyun mengajak Kyuhyun untuk pergi ke Window Shopping. Tempat dimana ada banyak perhiasan dan berbagai fashion yang sangat cantik juga mahal. Ini bukanlah sebuah mall besar seperti yang sering Seohyun kunjungi, tapi ini terletak di jalan mewah kota Jenewa. Di sepanjang jalan banyak penjual pakaian dengan harga tinggi dan juga perhiasan yang sangat cantik, membuat para yeoja sangat berkeinginan untuk membelinya.
"Kau akan membelinya ?" tanya Kyuhyun ketika Seohyun berhenti di sebuah toko perhiasan.
"Tentu saja oppa, ini sangat cantik. Lihatlah, pantas dipakai olehku bukan ?" tanya Seohyun sambil mencoba sebuah kalung perak polos dengan permata kecil yang dijadikan sebagai liontinnya.
"Kau sudah banyak membeli perhiasan. " kata Kyuhyun
"Kau melarangku ?" kata Seohyun sambil memandang sinis Kyuhyun dan itu membuat Kyuhyun sedikit bergidik ngeri.
"Ah baiklah, kau beli saja. Beli saja semua yang kau mau." kata Kyuhyun sambil tersenyum garing. Seohyun hanya tersenyum senang. Lalu Seohyun pun membeli kalung tersebut dengan harga yang sangat fantastis.
"Berapa harganya ?" tanya Kyuhyun
"Hanya 250 juta won, tidak mahal. " kata Seohyun santai. Kyuhyun hanya bisa terdiam.
"Dia bilang 250 juta won itu tidak mahal, astaga." kata Kyuhyun dalam hatinya.

Seohyun dan Kyuhyun kembali berjalan mengelilingi kota Jenewa ini. Sepertinya Kyuhyun harus bersabar, karena hampir setiap penjual yang ada disini Seohyun kunjungi bahkan saat ini belanjaan Seohyun sudah lumayan banyak.
"Oppa, aku lelah." kata Seohyun sambil mempoutkan bibirnya.
"Baiklah, ayo ikut aku. " kata Kyuhyun sambil menggandeng tangan Seohyun.
"Pulang ?"
"Aniya, ikut saja. "

Saat ini mereka berdua sudah berada di salah satu caffe yang sangat terkenal di Place Du Molard. Kyuhyun dan Seohyun mencari tempat duduk yang kosong karena kebetulan caffe ini sedang dikunjungi banyak pengunjung. Setelah menemukan kursi yang kosong, mereka berdua pun memesan makanan.
"Kau ingin pesan apa ?" tanya Kyuhyun
"Hhmmm, aku ingin... " kata Seohyun sambil membuka menu makanan yang tersedia disana.
"Ah, aku ingin Cheese Fondue dan Cold Pressed Juice. " kata Seohyun
"Baiklah, kalau begitu kami pesan dua Chees Fondue dan dua gelas Cold Pressed Juice. " kata Kyuhyun
"Baiklah tuan-nyonya, pesanan anda akan segera datang. " kata pelayan tersebut dalam bahasa Italia.
Seohyun hanya mengangguk tersenyum.
"Oppa, setelah ini kita pulang ne ?" kata Seohyun
"Kau ingin pulang ?"
"Ne."
"Tapi aku belum menyiapkan tiket pesawatnya, lagipula kita ba... "
"Yakk, maksudku bukan pulang ke Korea. Tapi ke hotel. Aishh oppa menyebalkan. "
Kyuhyun hanya tertawa melihat Seohyun marah.
"Ne ne, arra. Kau sudah kelelahan ?"
Seohyun mengangguk.
"Itu salah mu juga karena kau terlalu banyak mengunjungi toko-toko untuk membeli semua ini. "
"Kenapa oppa menyalahkanku ?"
"Karena memang begitu. "
"Kenapa oppa tidak melarangku ?"
"Jika kau ku larang untuk berbelanja. Kau pasti akan marah padaku, seperti contoh tadi ketika kita di toko perhiasan. Kau sangat menyeramkan."
Seohyun hanya tersenyum malu.
"Oppa seperti tidak tahu saja seperti apa aku ini. "
"Nyonya, tuan. Ini pesanannya. " kata pelayan tadi.
"Ah, gomawo. " kata Seohyun.
"Cheonma, nyonya. " kata pelayan tersebut
Pelayan itu membungkuk hormat lalu pergi.

Hurt ✔[Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang