T H R E E

1.3K 132 15
                                    

"Thank you so much for coming." Ucap Kendall seraya memeluk sesaat teman-temannya. "Bye, see you soon." Seru Kendall ketika mereka semua mulai berpisah ke mobilnya masing-masing.

Merangkak masuk ke dalam mobilnya, Kendall merasa bingung ketika secara tiba-tiba pintu mobil bagian tengah ditutup oleh Niall sementara Niall, Kylie, dan beberapa temannya yang memang berniat untuk pulang bersama, masih belum naik ke mobil.

Menurunkan kaca mobil, Kendall sedikit mengeluarkan wajahnya. "Niall, kenapa kau dan yang lain tidak naik?"

"Sudah, kau pulang duluan saja. Kami akan menyusul." Balasnya membuat Kendall mengernyit bingung.

Menoleh kearah lain, Kendall menatap kearah adiknya yang sedang berbincang dengan beberapa temannya. "Kylie?" Panggilnya, membuat Kylie menoleh. Memberikan isyarat untuk menghampirinya, dengan begitu Kylie berjalan menghampirinya.

"Ada apa?"

"Kau tidak ingin pulang bersamaku?" Tanya nya, dan Kylie tampak menoleh kearah Niall seperti meminta jawaban darinya. Dan Niall tampak membalasnya dengan memberikan suatu isyarat akan sesuatu. "Hey, kenapa kalian saling tatap seperti itu? Pasti ada sesuatu yang kalian tutupi dariku, ya?"

"Tidak Ken. Sudah kau pulang saja duluan ya, tidak usah khawatir dengan diriku. Ada Niall disini jadi sudah dipastikan akan aman." Balas Kylie seraya tersenyum meyakinkan kearah Kendall.

"Tapi..."

"Ian, kau bisa jalan sekarang." Ucap Niall secara tiba-tiba, membuat Ian yang duduk dikursi pengemudi mengangguk dan setelah itu mobil yang Kendall tumpangi mulai melaju pergi.

Masih sedikit mengeluarkan kepalanya untuk melihat Niall, Kylie, dan beberapa temannya berada, Kendall tampak menurunkan kedua sudut bibirnya itu.

Menyandarkan punggungnya pada sandaran jok, dia pun menutup kaca jendela mobil dan menghela nafasnya berat. Terdiam dengan pandangannya yang mengarah lurus kearah luar, secara tiba-tiba dia mengernyit dan menegakkan tubuh ketika dilihatnya mobil melaju kearah yang berbeda dari seharusnya.

"Ian, kenapa kita lewat sini? Seharusnya kita lurus diperempatan tadi." Ucap Kendall, sedikit memajukan tubuhnya kearah kursi pengemudi.

"Maaf, tapi saya hanya diperintahkan untuk mengantarkan ma'am sampai ditujuan." Balas Ian dengan menatap sesaat dari arah spion tengah.

"Siapa yang memerintahkan mu?"

"Maaf ma'am, tapi saya hanya menjalankan perintah." Ujarnya, membuat Kendall kembali menghela nafasnya berat seraya menyandarkan punggungnya dengan sedikit kasar kesandaran jok.

"Apa yang sebenarnya sedang mereka rencanakan?" Gumam Kendall dengan sedikit kesal.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 35 menit, mobil yang ditumpanginya berhenti didepan lobby hotel bintang 5, yang cukup terkenal di LA. Masih terdiam di posisinya Kendall merasa bingung kenapa dia dibawa kesini dan kelihatan belum berniat untuk turun. Dan ketika akhirnya Ian membukakan pintu untuknya baru dia melangkah turun.

"Ian ke-" ucapannya seketika terhenti karena secara tiba-tiba Ian memberikan sebuah amplop putih kepada Kendall.

Menerimanya dengan sedikit ragu-ragu, Kendall menatap bingung kearah amplop yang saat ini ada ditangannya. Dan ketika Kendall ingin membuka mulutnya untuk bertanya, tapi Ian dengan cepat membungkukkan badannya dan melangkah kembali ke mobil.

Dengan ketercengangan diwajahnya, Kendall hanya mengikuti setiap langkah Ian yang memasuki mobil. Dan ketika mobil telah melaju pergi dari hadapannya lagi-lagi Kendall menghela nafasnya berat.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang