F O U R

1.6K 104 40
                                    

Sinar matahari yang menyelinap masuk melalui sela-sela tirai membuat Kendall tampak mengernyit dan secara perlahan membuka matanya itu.

Mengerjapkan matanya beberapa kali, Kendall mulai menoleh kearah samping tubuhnya dan langsung tersenyum begitu lebar ketika dia mendapti Harry ada disampingnya. Dan hari ini mungkin akan terasa berbeda dari biasanya karena Harry bersamanya.

Memiringkan tubuhnya, Kendall menatap setiap inci dari wajah Harry yang selama ini dia rindukan. Kembali mengulas senyum, secara perlahan jari telunjuknya mulai terulur untuk menyusuri tulang hidung Harry dari atas ke bawah.

"Jadi selama 3 tahun ini yang kau rindukan hanya hidungku?" Harry yang bersuara tanpa membuka matanya membuat Kendall sedikit terlonjak kaget seraya menjauhkan jari telunjuknya. Dan setelah itu spontan dia menepuk bahu Harry kuat, hampir seperti sebuah tamparan.

"Aw! Ken, ini masih pagi dan kau sudah melakukan tindakkan kekerasan terhadap kekasihmu sendiri." Ringisnya. Kendall pun menatapnya tidak peduli.

Saling terdiam satu sama lain, mereka berdua hanya berbalas tatapan. Sampai akhirnya Kendall mulai merasakan panas disekitar pipinya yang membuatnya dengan segera menyembunyikannya pada dada telanjang Harry.

"Akhirnya aku bisa kembali melihat wajah memerah seperti tadi." Ucap Harry, seraya melingkari tangannya disekitar tubuh Kendall dan mendekapnya erat.

"Stop it Harold." Ucap Kendall yang kemudian mencubit kecil perut Harry yang mana kembali membuat Harry meringis kesatikan.

"Kau senang sekali menyiksaku ya, hm? Baiklah kalau begitu aku akan balas menyiksamu." Ucap Harry, yang kemudian segera menyerang Kendall dengan mencium area wajahnya bertubi-tubi. Membuat Kendall sedikit memekik dan berusaha menjauhkan wajahnya.

"Harry, stop it...! Haha...stop it. Please stop it..." ucap Kendall memohon agar Harry menghentikan aksinya itu, sambil sesekali dia juga tertawa karena sensasi aneh sekaligus geli setiap kali Harry menciumi area sekitar wajahnya. "Oh god...Harry, please." Ucap Kendall lagi, tapi Harry tidak kunjung menghentikan aksinya itu, dan justru saat ini dia mulai merubah posisinya menjadi berada di atas tubuh Kendall sambil terus melanjutkan aksinya itu.

Setelah Kendall memohon berkali-kali sambil berusaha keras mendorong tubuh Harry agar menjauh dari atas tubuhnya, akhrinya Harry menghentikan aksinya itu dan penderitaan Kendall pun usai.

Menatap lurus kearah Kendall yang saat ini tampak bernafas dengan sedikit tersengal-sengal, membuat Harry tersenyum dengan sangat lebar.

Melihat senyuman itu, membuat Kendall mengernyitkan dahinya itu. "Kenapa, eh?"

"Nothing. Aku hanya masih tidak percaya kalau akhirnya aku bisa kembali melihat wajah cantikmu seperti ini." Ujar Harry, membuat Kendall tampak tersenyum malu-malu. Dan Kendall mulai memajukan wajahnya untuk mengecup singkat bibir Harry.

"I love you."

"I love you too." Balas Harry yang kemudian menanamkan ciuman pada bibir Kendall. Kendall pun membalasnya dengan lembut dan perlahan mengikuti pergerakkan bibir Harry padanya.

**

Duduk santai diatas salah satu bench yang ada di Grand Park—salah satu taman kota yang ada di LA—Kendall tampak menatap lurus kearah air mancur yang cukup besar yang berada ditengah-tengah taman itu, sambil sesekali dia tertawa bahagia melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain disekitaran air mancur.

Mengucapkan terimakasih kepada seorang penjual ice cream, setelah itu Harry membalik tubuhnya dan berjalan untuk kembali ke bench yang sedang didudukki Kendall. Melihat dari kejauhan ekspresi Kendall yang tampak bahagia, membuat senyuman diwajahnya mengembang.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang