F I V E

1K 91 13
                                    

Disebuah kamar tipe Deluxe King Room yang ada di hotel The Hollywood Roosevelt, Harry tampak duduk terdiam disofa dengan pandangan lurus kearah layar tv LED hitam yang tidak menyala. Ekspresi wajahnya itu tampak begitu serius yang sampai menimbulkan sedikit kerutan dikeningnya. Kedua tangannya dia silangkan didepan dada dan kaki kanannya dia lipat keatas kaki kirinya.

Entah apa yang sedang berada dipikirannya saat ini sehingga membuat ekspresinya sampai sebegitu serius, tapi yang pasti hal itu tidak jauh dari perbincangannya dengan Dad nya semalam.

Sudah sejak semalam ketika dia pulang dari rumah orang tuanya Kendall, Harry mulai memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa terlepas dari perjodohan yang direncankan oleh Dad nya itu, tapi sampai hari ini dia belum menemukan satu carapun yang pas.

Drrtt...drrtt...drrtt...

Mendengar suara getaran yang ditimbulkan dari ponselnya yang berada diatas meja, membuat Harry tersadar dan menatap kearah benda pipih itu sebelum akhirnya mengambilnya, dan menatap layar ponselnya itu.

Melihat Dad nya kembali menguhubunginya, setelah pagi tadi dia baru mengaktifkan ponselnya dan mendapati adanya 3 missed call, dan juga 2 pesan singkat dari Dad nya yang dia abaikan tanpa berniat untuk membuka apalagi membacanya. Dan kali ini Harry tampak terus terdiam menatap lurus kearah layar ponselnya itu.

Karena ponselnya yang tidak mau berhenti bergetar, mau tidak mau, dengan menghela nafasnya berat Harry mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Harry, kenapa kau baru mengangkat telfon Dad sekarang?" Tanya nya yang kedengaran kahwatir. Tapi Harry mengbaikan hal itu dan tidak menganggap bahwa nada bicara Dad nya itu kedengaran seperti nada khawatir.

"Ada apa Dad?" Tanya Harry datar, membuat Dad nya menghela nafasnya panjang.

"Jam 12 siang nanti putri dari Mr. Lipa akan datang ke hotel mu, dan makan sianglah bersama dengan dia." Ujar Dad nya, membuat Harry lagi-lagi menghela nafasnya berat.

"Tidak bisa, aku sudah ada janji dengan Kendall siang ini."

"Habiskanlah satu hari ini bersama denganya, agar kalian bisa saling mengenal." Lanjut Dad nya yang terkesan tidak peduli dengan apa yang baru saja Harry katakan.

Sedikit berdecak tidak percaya dengan sikap keras kepala Dad nya itu, Harry pun memilih untuk langsung memutuskan sambungan telfon secara sepihak.

"Keparat!" Geramnya seraya mulai mengetikkan nama Kendall pada layar ponselnya, setelah itu dia kembali mengarahkan benda itu ke telinganya.

Tak perlu waktu lama, Kendall langsung mengangkatnya. "Halo Harry?"

"Segeralah bersiap. Aku akan menjemputmu."

"Ok." Balas Kendall, dan setelah sambungan diantara mereka terputus Harry langsung bangkit dari duduknya lalu mengambil kunci mobil beserta mantelnya dan segera berjalan keluar dari kamar hotelnya.

**

"Kenapa secara tiba-tiba kau ingin kita jalan sekarang? Kemarin kau bilang kau akan menjemputku pada saat makan siang." Tanya Kendall, ketika mobil yang Harry kendarai keluar dari area rumah orang tua Kendall.

"Aku hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama denganmu. Jadi aku ingin kita jalan-jalan sebentar sebelum makan siang. Tidak masalahkan?" Balas Harry, dengan sesekali menoleh sesaat kearah Kendall.

"Tentu tidak masalah." Balas Kendall, membuat Harry kembali menoleh sesaat kearah Kendall dan tangannya itu bergerak untuk sedikit mengacak rambut Kendall.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang