S E V E N T E E N

635 71 18
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Niall, dan acaranya itu akan dilangsungkan pada malam hari disebuah bar yang cukup terkenal di kawasan Beverly Hills. Dan ketika malam mulai menjelang, Kendall mulai bersiap-siap. Keluar dari dalam walk in closet nya dengan sudah memakai celana kulot berwarna kuning kecoklatan sebagai bawahan dan atasan crop tanpa lengan berwarna hitam, dan Kendall melengkapinya lagi dengan jacket kulit yang juga berwarna hitam. Selesai dengan pakaiannya, Kendall yang saat ini sudah mendudukkan dirinya pada bangku meja rias, mulai menata rambutnya menjadi bun dan setelahnya dia memoles wajahnya dengan makeup tipis. Selesai dengan semua penampilannya Kendall pun siap untuk pergi keacara pesta ulang tahun Niall.

Drrtt...drrtt...drrtt...

Mendengar suara getaran panjang dari ponsel yang berada didalam handbag hitam miliknya, Kendall yang baru saja melangkah keluar dari apartment nya tampak berhenti sesaat untuk mengambil ponselnya itu. Sedikit tersenyum, dia pun mengangkat satu panggilan yang masuk di ponselnya sambil kembali melangkahkan kakinya untuk menuju lift.

"Halo?"

"Kau sudah siap? Aku tunggu di lobby."

"Oh, baiklah. Aku akan segera kesana."

"Ok, aku tunggu."

"Bye." Sambungan mulai terputus tepat ketika Kendall memasuki lift.

Sampai di lantai 1, dengan senyuman yang terukir jelas di bibirnya, Kendall melangkahkan kakinya untuk menemui seseorang yang telah menunggunya di lobby. Menghentikan. Langkahnya didepan pintu masuk lobby, dia mulai mencari-cari keberadaan seseorang.

Tin! Tin!

Adanya seruan klakson, membuat Kendall kontan menoleh kearah sumber suara. Melihat seseorang yang dia cari ada didalam mobil sedan yang tadi membunyikan klakson, senyuman pun kembali mengembang dan Kendall kembali melangkahkan kakinya itu.

"Hi. Maaf, membuatmu menunggu lama." Ucap Kendall seraya merangkak masuk ke dalam mobil.

"Tidak, masalah. Lagi pula aku tau berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi seorang wanita untuk bersiap. Jadi aku sudah maklum dengan hal itu." Balas Dylan, yang saat ini mulai menyalakan mesin mobil lalu mengendarainya pergi meninggalkan lobby. Mendengar balasan Dylan tadi membuat Kendall sedikit berdesis sambil memutar matanya dengan sedikit senyuman di bibirnya yang masih terus mengembang.

Kembali menoleh kearah Dylan, Kendall tampak mengamati penampilan Dylan yang saat ini mengenakan floral shirt berwarna abu-abu dan juga jacket kulit berwarna hitam sebagai pelengkap. Dan dua barang itu tidak lain adalah pemberian dari Kendall untuknya kemarin.

"Aku kira kau tidak akan mengenakannya untuk malam ini." Ujar Kendall seraya mengalihkan pandangannya.

Dylan yang sedang fokus menyetir tampak mengernyitkan dahinya itu, tapi seketika kerutan di dahinya menghilang saat dia tau maksud dari ucapan Kendall. "Oh ini. Awalnya memang tidak, tapi karena kemarin kau memintaku untuk mengenakannya, jadi ya beginilah penampilanku saat ini." Ujar Dylan, membuat kening Kendall sedikit berkerut.

"Maksudmu, kau tidak suka dengan pakaian yang aku pilihkan untukmu? Ya sudah kalau begitu lepas sekarang, kau tidak boleh mengenakannya."

"Bukan, bukan begitu maksudku. Hanya saja...apa menurutmu ini terlihat aneh di tubuhku?" Ucap Dylan, kontan membuat Kendall sedikit terkekeh.

"Siapa bilang itu terlihat aneh? Itu terlihat sangat cocok di tubuhmu, Dylan."

"Kau serius?"

"Tentu saja. Percaya padaku, kau terlihat sangat keren malam ini." Ujar Kendall dengan kedua ibu jarinya yang mengacung kearah Dylan. Dan hal itu langsung saja membuat Dylan tersenyum cukup lebar.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang