T W E N T Y

592 68 15
                                    

Mengendarai mobilnya keluar dari area gedung apartment nya, Kendall mulai melajukan mobilnya membelah jalan raya. Di hari minggu yang cerah ini Kendall memutuskan untuk makan siang bersama dengan beberapa sahabatnya.

Drrtt...drrtt...drrtt...

Mendengar suara getaran dari ponselnya yang berada di dashboard, membuatnya yang masih menyetir sesekali melihat kearah jalan dan ke ponselnya untuk mengangkat telfon yang masuk ke ponselnya.

"Ya Gigi?" Ucapnya setelah men-loudspeaker ponselnya.

"Kau sudah dijalan?"

"Yeah, I'm on my way."

"Alright, aku dan Niall sudah sampai. Kami tunggu di tempat biasa, ok."

"Ok, see you there, bye."

Setelah sambungan diantara mereka terputus, Kendall pun kembali fokus menyetir dan sedikit meningkatkan kecepatan mobilnya. Dan tak lama kemudian laju mobilnya mulai melambat dan berhenti di mobil lain yang ada di depannya karena lampu merah.

Drrtt...drrtt...drrtt...

Mendengar suara getaran dari ponselnya, Kendall pun mengambilnya dan mengernyit. "Harry?" Gumamnya dengan ponsel yang masih terus bergetar di tangannya.

Men-slide tombol hijau, lalu dia mengklik tombol loudspeaker dan meletakkannya kembali ke dashboard. "Halo?"

"Hmm...hi, Ken?"

"Ya?" Balas Kendall, dan dia mulai merasakan suasana yang berubah awkward, walaupun mereka berada di tempat yang berbeda.

"Apa kau ada waktu hari ini? Jika iya, aku ingin mengajakmu makan siang bersama di restoran yang biasa. Sekaligus aku ingin membicarakan soal kejadian dua hari yang lalu."

"Hmm...sebenarnya aku sudah ada janji makan siang dengan Gigi dan Niall."

"Oh, baiklah kalau begitu, lain kali saja kita bertemu. Bye."

"Ya, bye." Setelah sambungan diantara mereka terputus, Kendall menghela nafasnya berat.

**

"Ken, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?" Tanya Niall disela-sela makan siang mereka.

"Sure. What do you want to ask?" Balas Kendall, dan Niall tampak terdiam sesaat seraya menenggak air putih miliknya untuk membasahi tenggorokkannya.

"Hmm...apa kau masih ada perasaan terhadap Harry?" Tanya nya, membuat Kendall seketika terdiam membeku begitupun dengan Gigi.

"Niall?" Ucap Gigi dengan berbisik, berusaha untuk memperingatkannya.

Tapi Niall tampak tidak mengubris Gigi dan dia kelihatan cukup serius dengan pertanyaannya itu.

"Kenapa kau bertanya seperti itu Niall?" Ucap Kendall pada akhirnya.

"Begini, bukannya aku bermaksud untuk membuatmu kembali ingat akan dirinya, tapi aku hanya kasihan dengan Harry. Kau tau, setelah kejadian di The Nice Guy pada saat ulang tahun ku kemarin, lebih tepatnya setelah kau dan Dylan pergi, Harry kelihatan benar-benar menyesal telah melakukan hal itu. Dan dia juga tidak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri karena dia yang tidak pernah bisa mengontrol emosinya. Apa kau tidak kasihan dengan dirinya yang seperti itu?" Ujar Niall, dan setelah mendengar itu Kendall tampak menghela nafasnya panjang.

"Lalu apa yang harus aku lakukan, Niall? Dia sudah menjadi milik orang lain, dan aku sudah tidak ada hak untuk ikut campur dalam kehidupannya lagi."

"Tentu kau masih punya hak, Kendall. Jadi, kembalilah kepadanya seperti dulu lagi."

"Tapi, Niall..."

"Kendall, Harry sama sekali tidak bahagia hidup bersama dengan wanita itu. Dan aku tau kehidupanmu saat ini sama sekali tidak sebahagia seperti kelihatannya. Jadi, kembalilah kepadanya. Aku yakin, Gigi pun juga setuju dengan apa yang aku katakan." Ujarnya lagi, seraya menoleh kearah Gigi.

"Iya, Ken, Niall benar. Lagipula ini demi kebahagiaan kalian berdua." Ujar Gigi, membuat Kendall lagi-lagi menghela nafas panjang. "Jika kau memang masih ada perasaan kepadanya, berusahalah untuk merebutnya kembali. Bukannya aku memprofokasikan mu untuk merebut pasangan orang lain, tapi aku hanya tidak ingin kau terus membohongi dirimu sendiri dengan perasaanmu itu." Jelas Gigi, dan untuk kesekian kalinya Kendall menghela nafasnya panjang seraya mulai memikirkan segala ucapan Niall dan Gigi.

**

Selesai makan siang bersama dengan Gigi dan Niall, Kendall memutuskan untuk mampir ke kedai froyo dengan berjalan kali karena kebetulan kedai itu tidak terlalu jauh dari restoran tadi. Dan selama melangkahkan kakinya itu dia tidak henti-hentinya memikirkan apa yang dikatakan oleh kedua sahabatnya itu. Menggelengkan kepalanya, Kendall berusaha untuk melupakan setiap kalimat Niall dan Gigi yang terngiang di kepalanya.

Di trotoar di sebrang jalan, Harry terlihat sedang berjalan sendirian dengan wajah yang tampak sedang memikirkan sesuatu. "Aku harus meminta maaf kepada Kendall. Tapi, bagaimana kalau dia tidak mau memaafkanku...? Argh! Dasar bodoh, bodoh!" Ya, itulah yang sedang dia pikirkan saat ini. Menghela nafasnya panjang seraya menarik rambutnya kebelakang, dan tanpa sengaja saat menoleh kearah sebrang jalan, dia melihat Kendall yang juga sedang berjalan sendirian. Kontan Harry menghentikan langkahnya itu sambil terus menatap sosok Kendall disana.

Semenatar itu, Kendall juga tampak menghentikan langkahnya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri untuk menyebrang jalan. Setelah dia lihat tidak akan ada mobil yang melintas, Kendall kembali melangkahkan kakinya. Dan dia belum menyadari kalau ada Harry disisi jalan yang akan dia tuju.

Sementara itu dari jarak beberapa meter, mobil yang terparkir di pinggir jalan secara tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi kearah Kendall. Mendengar suara deritan roda yang beradu dengan aspal membuat Harry yang masih fokus pada Kendall segera menoleh dan tampak membulatkan matanya ketika dia melihat mobil itu tampak ingin menabrak Kendall.

"Oh, tidak. Kendall awas!" Serunya dan segera bergegas menuju Kendall.

Kendall yang mengenali suara itu kontan terdiam dan segera menoleh dan mendapati Harry yang sedang berlari kearahnya. "Harry?" Gumamnya dengan bingung. Dan ketika dia menoleh kearah kiri tubuhnya, Kendall pum menyadari kalau ada mobil yang sedang melaju kearhanya, yang kemudian membuat tubuhnya secara tiba-tiba tidak bisa digerakkan.

Dengan rasa takut yang menyelimutinya, Kendall tampak memejamkan matanya itu. "Oh god, please help me...Harry..."

Brak!

***

Makin aneh ya? Makin gak jelas ya?

Thank you so much for reading. Sorry for any typos and dont forget to leave your vomments guys!

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang