AKA(7)

216 15 0
                                    

Perhatian!
Diperlukan konsentrasi tinggi dalam part ini
Untuk menebak siapa tokohnya




"Mau makan di mana?" tanya Devan

"Terserah di mana aja deh"

"Dasarcewek, cafe papa yang di deket rumah sakit aja ya"

"Papa kamu itu bisnisnya ada dimana-mana ya?"

"Papa ada 46 cabang bisnis di sini, jadi kalo aku kemana-mana aku ga khawatir" ucap devan

"Dah sampe, pesen duluan gih. Aku parkirin mobil dulu, yang sama kaya kamu aja"

"oke deh"


tiba-tiba hp ku berdering, ia pun membuka melihat ke arah layar hp sehingga menabrak seseorang. sehingga hp ku terjatuh

"aduh maaf"

"eh gak papa" ia menarik maskernya dan pergi

aku pun menoleh ke arahnya

"eh tunggu?!!!" ucapku

"dia? lelaki berjaket hitam itu? tunggu, yang gue temuin di jalan kemarin dengan dia namun yang bantu gue ga pake jaket kayak gitu , setau gue yang bantu gue jaketnya ada tulisan "dark" kayaknya dia yang gue temuin di jalan berbeda dengan orang yang bantu gue.

Aku pun mengikuti langkahnya dari belakang, ia menuju koridor bawah rumah sakit.

"Eh Aura mana?" Ucap devan

"Eh ngapain dia ke arah sana"

*****

Aku terus mengikuti lelaki berjaket hitam itu, sampai di koridor bawah rumah sakit. Ia pun masuk ke koridor bawah. Namun, aku kehilangan jejaknya tetapi aku tetap memaksa masuk ke dalam koridor bawah

Tiba-tiba, koridor bawah berubah menjadi gelap. Lampu mati secara bergantian. Aku kembali terjebak dalam koridor bawah yang gelap.

Semua nya gelap, tubuhku mulai ketakutan. Dari belakang terdengar langkah kaki seseorang mulai mendekatiku

"Sedang apa kau? Kau mau mati?"

Aku pun menoleh ke arah sumber suara, namun yang terlihat hanya kegelapan. Tubuhku merinding ketakutan, aku tak mampu berteriak.

"Mengapa kau menyerahkan dirimu secepat ini aura?"

"Padahal aku telah merancang sinopsis kematianmu, tapi nyatanya kau tidak mau sinopsis itu mengagumkan. Kau menyerahkan dirimu sendiri"

Aku ketakutan, tubuhku keringat dingin.

"Auraa?!!!"

Terdengar suara panggilan dari pintu masuk koridor

"Devan tolong aku" ucapku dalam hati

Bibir dan tubuhku membeku

Lampu koridor bawah kembali hidup

Aku berdiri tepat di depan lelaki berjaket hitam itu. Aku berhasil melihat matanya. Tangannya hampir mengarah ke leherku

"Aura?!!"

Ketika mendengar suara itu, lelaki itu kabur.

"Shit?!" Ucapnya

Fall in love with Mr. Devil {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang