aku terbangun dari tidurku dan mulai mengangkat badanku untuk duduk. tanpa kusadari tangan ku menyentuh rambut seseorang.
"eh devan?"
ku tatap wajahnya yang tertidur
"sepertinya, aku pernah melihat dia seperti ini. tapi dimana?"
devan pun terbangun
"aura? kau tidak apa-apa?" ucapnya
"tidak apa-apa, aku baik baik saja" ucapku
matanya yang sayu melambangkan wajahnya yang kelelahan, ia mengusap wajahnya berkali-kali. ku lihat raut wajahnya yang khawatir. ia menghembuskan napas setengah kasar dan terdiam.
perlahan kepalaku kembali sakit, entah ada memori yang harus ku hapus atau ku kembalikan.
"sebenarnya, aku kenapa?"
"tidak, apa-apa, kau hanya butuh istirahat"
"JANGAN BERBOHONG PADAKU!!" ucapku
"jika aku jujur, maka kamu akan semakin tertekan"
"katakan saja, aku siap menerima itu" ucapku
"nanti, saat waktu yang tepat" ucap devan
"kau tahu? rasanya otakku terbalik. apakah aku kehilangan ingatan yang penting atau ingatan itu memang pantas di hapus" ucapku
"ku mohon katakanlah"
"sebenarnya, kamu siapa? mengapa aku hanya mengingatmu sebagai seseorang yang pernah duduk disampingku, tapi ketika aku memikirkan itu hatiku sangat sakit, sepertinya kamu bukan sekedar seseorang yang duduk disampingku"
"sebenarnya" ucap devan
"kamu adalah pacarku"
"aku pacarmu?" ucapku
"maaf karena aku membawamu kedalam ini semua, aku minta maaf" ucap devan
"maksudmu?" tanyaku
"kamu harus merasa terteror setiap harinya, nyawamu seperti buronan dan kamu harus hidup dalam ketakutan" ucap devan
"tidak, otakku tidak merespon hal itu. sepertinya ada ingatan yang hilang tentang ini. ku mohon bantu aku mengingatnya" ucapku
suara langkah kaki terdengar mendekati ruangan
"brengsek" ucap ridho menonjok devan yang semula duduk di bangku lalu tersungkur ke lantai
"karenamu, aura hampir mati' ucap ridho dengan wajah yang penuh kemarahan
"bukankah kamu juga berpartisipasi dalam rencana itu?' ucap devan dengan nada menyindir
"apa maksudmu bangsat?!!!!!" ucap ridho dengan menghajar wajah devan
"berentiiiiiiiiiii" ucap devi memasuki kamar
"kau berdua gila? ini rumah sakit, jangan buat ulah" ucap devi
"dia hampir membunuh aura" ucap ridho
"apa buktinya? bukankah kau termasuk dalang dari kasus ini ridho?" ucap devan
"apa maksud mu?"
"hei kalian semua?!!! bisakah kalian diam?!!" ucapku membentak
"TINGGALKAN AKU SENDIRI"
"tapi aura?" ucap devan
"Aura?" Ucap devi
"Kalian semua keluar" ucapku

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Mr. Devil {Completed}
Novela JuvenilWarning! Bagaimana jika kamu mulai mencintai seseorang. Namun, kamu harus diteror disetiap harinya?" Kamu harus berjuang dalam kesakitan dan dalam penganiayaan Kamu harus berjalan diikuti dengan orang yang menerormu setiap harinya? "Aura tidak perna...