Amnesia(12)

157 14 0
                                    

Lelaki ber jaket hitam itu pun pergi menuju koridor bawah rumah sakit, devan pun mengikuti nya dari belakang .

"Tunggu"

"Berhenti" ucap devan

Lelaki berjaket hitam itu berhenti

"Jangan membuat dirimu seperti pengecut. Urusanmu ada padaku, maka berhentilah menyakiti orang lain dan mengorbankannya untuk kepentinganmu" ucap devan

"Tau apakau?" Ucap nya

"Tidak perlu menutupi semuanya, lambat laun aku akan tahu siapa kau sebenarnya" ucap devan

"Kau akan tahu aku? Siapa aku? Ucapnya

"Devin"

"Heh"

Mengendus nafas kasar

"Bodoh" ucapnya lalu pergi meninggalkan devan

Tiba-tiba terdengar suara dari handphone devan

"Halo?"

"Devan? Dia sudah sadar, segera kemari"

"Baik paman"

"Temui aku didepan ruang icu"

*********

"Ada apa paman?"

"Apakah dia mengalami kekerasan?" Hasil rosennya terlihat ia mengalami kekerasan"

"Kekerasan?" Ucap devan

"Kau tahu? Kepalanya terluka sangat parah seperti terhantam benda keras. Aku takut dia amnesia"

"Amnesia?"

"Entah itu semacam benturan atau terkena benda keras, otak bagian belakangnya, mengalami kerusakan. Jika amnesia maka mungkin amnesia sementara"

"Dia diculik paman, aku tidak tahu apa yang di lakukan penculik itu padanya"

"Diculik? Penculik itu benar-bebar gila."

"Apa maksudmu paman?"

"Dia sangat kekurangan oksigen, sepertinya dia tidak dibius namun diberi sejenis gas dimana oksigen tidak sampai keotaknya. Paru parunya mengalami penyusutan"

"Bangsat! Aku akan membunuhnya"

"Tunggu! Dia diculik? Astaga, apakah kejadian tahun kemarin akan terulang lagi?"

"Jika ia melakukan hal yang sama, maka aku tidak akan segan-segan melaporkannya pada polisi"

"Tapi devan, untuk sementara kita belum bisa melaporkan dia kepolisian, bukti yang kita punya belum cukup"
Ucap paman

"Benar, dia memang handal dalam mengatur semuanya. Namun jika dia melakukan hal yang sama, maka aku tidak akan segan-segan membunuhnya"

"Dok, pasien sudah mulai membaik"
Ucap suster

"Ayo temui dia devan"

*******
Tubuhku sangat lemas, tidak bisa melakukan apa-apa. Ku lihat sosok lelaki menuju tempat tidurku.

"Aura?"

"Devan?" Ucapku

"Dok, dia masih mengingatku"

"Sedang apa kau disini?" Tanyaku

"Bukankah seharusnya kamu berada di cafe depan kampus?"

"Ha?"

"Devan, aku belum memberikan kembalianmu saat kau membeli capucino amerikano"

Fall in love with Mr. Devil {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang