Ganda(10)

195 16 4
                                    

"Siapa disana" ucap devan

"Ini aku, aura" ucapku

"Aura?!!" Ucap devan

"Hah? Bagaiman kau?"

"Hai devan" ucapku tersenyum

Lalu ku lihat lengannya yang diperban

"Devan? Bagaimana ini bisa terjadi" ucapku lalu mendekati devan

Devan mundur beberapa langkah

"Jangan mendekatiku aura" ucap devan

"Devan?"

"PERGI AURAA!! PERGI SEKARANG!!!!" bentak devan

"devan?" ucapku terdiam

"AKU TIDAK INGIN MELIHATMU LAGII AURA!!! PERGI!!!" ucap devan

"mengapa?"

"aku tidak ingin jatuh cinta pada orang yang tak mencintaiku aura" ucap devan

"apa maksudmu?"

"aku membencimu"

"devan? apakah kau baik-baik saja"

"PERGII KU BILANG!!" ucap devan kasar

"PERGI ATAU KU USIR!!" ucap devan

"tidak, aku tidak akan pernah pergi " ucapku menegaskan


Devan menarik tanganku menuju pintu keluar lalu membukakan pintu untukku, ia mendorongku ke luar lalu ia tutup pintu itu.

"aku tidak ingin melihatmu lagi aura" ucap devan menutup pintu

"mengapa devan?" ucapku dengan mata berkaca-kaca


aku terdiam, berdiri di depan pintu dengan kegelapan yang mulai menghantui.

"astaga, senterku ada di dalam, bagaimana caraku untuk pergi dari sini. jika aku masuk kembali maka devan akan semakin marah" ucapku terdiam


aku masih terdiam dan mulai merasa ketakutan. tiba-tiba ada suara menyeramkan berasal dari samping ku


aku pun menoleh namun yang tampak hanya kegelapan lalu aku memejamkan mata karena ketakutan


tiba tiba suara itu terdengar semakin keras


semakin keras


tiba-tiba tanganku ditarik dari belakang

"aaaaaaaaaaaaaaaa" aku berteriak

"AURA, MAAFKAN AKU" ucap devan


ia menarikku ke dalam rumahnya dan memelukku dengan sangat kuat


"AURA, MAAFKAN AKU" ucap devan seperti menahan tangisnya

"aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu aura, maafkan aku"

"tidak, apa-apa devan. aku merasa bahagia saat kau baik baik saja" ucapku

"Terimakasih devan, karena telah membayar rumah sakit papaku" ucapku

"Sama-sama aura "

"TAPI" ucap devan meninggi

"SIAPA DIA?"

"dia?" ucapku

"dia yang kau peluk di rumah sakit"

"dia? oh doni. dia bukan siapa-siapa, dia hanya temanku" ucap ku

"KAU BERBOHONG AURA!" ucap devan membentak

"apakah kau bisa sedikit lebih halus pada wanita?" ucapku

Fall in love with Mr. Devil {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang