"Brakkkk"
Dentuman keras memecahkan suasana
Sandi melepaskan handphonenya yang sedari tadi menelpon devin."ANGKAT TANGAN!!"
Polisi berhasil mengepung rumah sederhana itu.
Polisi melepaskan ikatan di tangan kedua orang tua yang hampir renta itu
Sandi dibekuk polisi
"Anak tidak tahu diri, syukur-syukur dibesarkan. Eh malah ga punya hati" ucap polisi penyidik
"Kalian tidak apa-apa?"
Dua orang polisi membantu kedua orang tua itu berjalan dan membawa mereka ke ambulan untuk segera di rawat.
"Bagaimana aku bisa ketahuan? Padahal aku selalu membuat pengawal itu percaya bahwa mereka baik-baik saja" ucap sandi
"Besok-besok kalo mau jadi penjahat belajar lagi. Ya kalo gini mah ketauan peak. Kamu melakukan sandera di dalam rumahmu sendiri kan bego" ucap seorang warga menyindirnya
"Udah udah, anak kecil sok-sok maen sandera sanderaan. Masa kecil kurang bahagia ginilah" tangkis seorang polisi lagi
"Hei pak, untung untung aku berani"
"Berani ndasmu. Makanya jangan banyak makan micin, bahaya buat otak" ucap seorang warga yang menbantu menggrebek
Sandi di masukan ke dalam mobil polisi untuk dimintai keterangan terkait kejadian ini
Sandi di bawa ke kantor polisi yang sama dengan devin.
"Apa salahku?" Tanya micel
"Kau membunuh seseorang" ucap polisi
"Siapa? Aku tidak pernah membunuh seseorang"
"Jangan berakting, kau sudah melukai banyak orang"
"Pak, tersangka satunya telah datang" ucap polisi penjaga
"Suruh dia masuk"
"Kalian dua bersekongkol?"
"Siapa? Aku?" Tanya micel
"Kau kenal dia?" Tanya polisi
"Dia? Tidak"Sandi terkejut mendengar hal itu
"Hei? Apa maksudmu tidak mengenalku? Kau yang menyuruhku"
"Aku tidak mengenal dia pak, sumpah"
Ucap micel hampir menangisJuna datang mengetuk pintu
"Permisi, biar saya yang tangani"
Polisi itu keluar dan digantikan oleh juna
"Micel?"
"Aku? Kau kenal aku? Tolong katakan pada mereka aku tidak tahu apa-apa"
"Iya, sabar sebentar"
"Sandi, apa sebenarnya rencanamu? Sehingga kau melukai orang tuamu sendiri?"
"Hei pak, apakah kau tidak bosan hidup susah terus? Aku sudah bosan akan hal itu" ucap sandi
"Pantaskah kau sebagai seorang anak membalas perlakuan orang tuamu seperti itu?"
"Orang tua? Apakah mereka pernah menganggapku anaknya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Mr. Devil {Completed}
Teen FictionWarning! Bagaimana jika kamu mulai mencintai seseorang. Namun, kamu harus diteror disetiap harinya?" Kamu harus berjuang dalam kesakitan dan dalam penganiayaan Kamu harus berjalan diikuti dengan orang yang menerormu setiap harinya? "Aura tidak perna...