32

121 12 3
                                    

Aura tersadar dari pingsannya. Ia tidak bisa bergerak sedikitpun, kaki dan tangannya terikat.

Aura mengkat kepalanya yang setengah tertunduk. Ia memperhatikan samar orang yang berada di depannya

"Dimana aku? kenapa? apa yang terjadi?





seseorang yang tampak samar itu mendekati Aura, ia mulai menampakan senyumnya yang menakutkan

"kau sudah sadar gadis bodoh?"


tangannya mengangkat kepala Aura


"Apakah aku pernah berada dalam kondisi ini? " ucap Aura bertanya pada dirinya


"Kau baru sadar?"

Aura terbelalak dan terkejut.

"Aku pernah seperti ini, dan kau yang melakukan ini padaku bukan?"

"Kau baru menyadarinya? hah! Gadis bodoh"

"Kenapa kau melakukan ini padaku?"

"Aku? seharusnya dari awal kau tidak perlu ikut campur Aura. Jika kau tahu pada akhirnya akan seperti ini, pasti kau sangat menyesal sekarang. Hanya tinggal kau yang harus ku singkirkan, orang tuamu telah tamat"


"APA MAKSUDMU? KAU APAKAN MEREKA? BUKANKAH AKU SUDAH MENGIKUTI APA YANG KAU MAU?!!!! " ucap Aura mendongakkan kepalanya

" hah? aku tidak salah dengar? kau mengikuti apa yang ku mau? jika kamu mengikuti mengapa kamu masuk ke rumah micel dan mengambil kaset-kasetku?"

"Bagaimana kau tahu?"

"kau pikir aku bodoh ha? tunggu saja disini dan sebentar lagi kau akan mati. Tidak, aku tidak akan membunuhmu secara cepat tapi aku akan membunuhmu secara perlahan-lahan. pertama, aku akan membuatmu seakan menjadi orang hilang lalu tiba-tiba kau di temukan di bukit sekitar sini karena terpeleset saat mendaki. Keren bukan? sinopsis kematianmu sangat keren" ucap devin sinis


"HAHAHAHAHAHA"


Devin tertawa dengan sangat bahagia dan dia pergi meninggalkan Aura yang masih terduduk lemas.


*****

"Juna? Aura menghilang" ucap devan dengan wajah cemas

"Tidak, dia tidak menghilang. Dia diculik" ucap juna

"apa maksudmu?"

"lihat"


juna menunjukan tabletnya ke arah devan.


"kemarin aku menempelkan ini di bumper mobil devin, dilihat dari lokasinya. Dia berasal dari sini dan berjalan ke arah bukit."

"Bukit?"

"Iya, Aura sekarang sedang di sanderanya di bukit, sebaiknya kita segera kesana. Aku telah menyuruh anak buahku untuk orang tua Aura. Polisi penyidik yang sering kau temui itu, dia telah aku utus kesana"

"oke, sekarang kita harus cepat ke bukit sebelum Devin melakukan hal yang tidak-tidak" ucap devan segera merapatkan duduknya


Juna dan devan segera berangkat ke arah bukit. Mereka mengendari mobil dengan sangat cepat.


"jika terjadi apa-apa, sebaiknya pegang ini. ini adalah alat yang ku rancang agar polisi terdekat segera menuju lokasimu" ucap juna


"tenang saja, aura itu pintar. Dia tidak akan terbunuh ditangan devin"


perjalanan panjang mereka lalui, naik turun bukit dan hutan belantara.


"Apa tujuan devin membawa Aura ke sini? "

Fall in love with Mr. Devil {Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang