Hari semakin larut, sisa sisa luka di wajah Devan telah ku obati.
"Triingggggg. Sarangeul haetta uriga manna
jiuji mothal chueogi dwaetda"
Tiba-tiba telepon genggamku berbunyi, memecah kesunyian UKS yang hanya ada aku dan Devan saja. Ku angkat telepon itu dan ku menekan tombol loudspeaker
"Raaaaaaaaaa"
"Kamu dimanaaa?"
Teriakan itu memekakan telingaku
"ini siapa?"
"Idho Raa, kamu dimana? udah jam segini belum balik?"
"Lah tumben kamu nanyain?" ucapku
"Dimana? balikk cepett!! entar ada apa-apa lagi"
"Aku masih di kampus"
"APA?!!! kamu gila? masih di kampus? tunggu aku, aku jemput!!" ucap Ridho mulai khawatir
"Mba, tolong loudspeakernya di matiin, jangan besar amat suaranya.Disini bukan mba doang, saya juga disini" ucap Devan ketus
"eh tunggu, itu Devan?" ucap Ridho
"Eh kamu kenal devan?" ucapku
"Tunggu disana dan jangan ke mana-mana, aku jemput kamu" ucap Idho dan mematikan telepon
"Gak usah, kosannya deket" ucapku terputus
"Siapa dia? " ucap Devan dengan nada datar
"Temen satu kosan ku"jawabku
"Temen satu kosan?"
"Ehh, ya engga satu kamar. Tapi satu kosan aja" ucapku
"Emang siapa yang berpikir kalo kalian satu kamar? Anak kodok juga tahu kali maksudnya," Ucap devan dengan ketusnya.
"Dia pacar kamu? " tanya devan kembali
"Bukan, dia bukan pacarku. Cuman temen aja. Eh tunggu kok kepo?" ucapku
"Dah, ayok turun. Nanti temen kamu nyariin, aku anter sampe depan" ucapnya
"Eh ke koridor bawah aja, kosan ku deket lewat sana. " ucapku
"Kamu gaboleh lewat koridor bawah lagi. Aku ingetin ke kamu !!!"" ucapnya dengan nada mulai meninggi
"Lah, kok kamu malah marah? biasa aja geh" ucapku
"Dah, aku anter kamu kedepan sekarang"
******
"Eh si Idho kok lama banget sii" ucapku
Lalu datanglah idho dengan motor nya di seberang jalan dengan melambaikan tangan ke arahku
"Eh itu Idho" ucapku
"Raaaaaa"
Aku pun berjalan mendekat ke arah motor Ridho
"Tunggu" ucap Devan sambil menarik tanganku
"Besok, aku jemput kamu" ucapnya
"Oke?" ucapnya dengan wajah meyakinkan
"Hah?apa? Memangnya kamu tau kosan aku dimana? " aku menatap wajah nya yang tidak sama sekali menggambarkan kekejaman yang di katakan orang orang padaku.
"Taulah, bukan Devan kalo ga tau"
"Wah keren!"
"Bukan Devan kalo ga keren"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Mr. Devil {Completed}
Novela JuvenilWarning! Bagaimana jika kamu mulai mencintai seseorang. Namun, kamu harus diteror disetiap harinya?" Kamu harus berjuang dalam kesakitan dan dalam penganiayaan Kamu harus berjalan diikuti dengan orang yang menerormu setiap harinya? "Aura tidak perna...