[Forth]Dua bulan yang lalu,
"Sial !"
"Kau yang sialan!!"
Dua motor beraksi di tengah jalan, beradu jotos dengan pedal gas, balapan liar, tidak perduli akan nyawa yang bisa saja melayang kapan saja, dan bisa saat itu juga.
Aku ketua dari geng motor menamakan dirinya berandalan, sedang berpacu liar dijalanan ditantang oleh sesosok pria berjaket cokelat dengan corak macan, memakai helm hitam dengan celana kulit demis hitam, dan jangan lupa sepatu bootnya.
Aku sebenarnya orang yang malas mencari masalah apalagi harus sampai menerima tantangan dari orang yang tidak aku kenal.
Di lampu merah tadi, aku membuka helm ku, ku masukan celah helm dipergelangan tangan kiriku. Dengan tangan kanan aku mengambil sebatang rokok, aku bakar, menghisap dalam-dalam dan membuang asap itu ke arah kanan.
Ada suara orang terbatuk-batuk, membuka kaca jendela helm, berkata kasar, "Uhuk.. Uhuk.. Polusi tahu!" katanya. Aku hanya bisa melihat kedua matanya jadi tidak begitu jelas pemilik wajah kedua mata elang ini.
"Hei ini tempat umum, aku berhak merokok dimana saja yang aku mau!"
"Aku juga berhak untuk menghirup udara tanpa asap rokokmu itu!" teriaknya.
Apa-apaan sih ini orang? Kenal juga tidak, mencari masalah disaat mood ku lagi tidak baik. Namanya dia sedang membangunkan singa yang sedang tertidur, kalau kata kerennya, wake up the beast. Ya! Aku adalah beast. Ketua dari geng motor berandalan, tidak kenal takut, pemegang perusahaan dari otomotif terbesar pertama di thailand. Jangan lupa hotel bintang lima di sudut ibu kota. Walaupun aku sekarang masih menjadi mahasiswa di kampusku, nilai ku dianggap cum laude, semester terakhir dari jurusan tekhnik.
Sengaja, aku menghirup rokok itu dalam-dalam, aku hempaskan asap itu ke arahnya, semakin terbatuklah dia, aku tertawa senang. Dengan gigiku yang kelihatan, pasti aku sekarang tampan.
Dia mungkin kesal, dia mendekati motorku, saat itu masih ada dilampu merah dengan pilihan dua jalan didepan kami, kekanan dan kekiri. Intinya aku berada di pertigaan jalan.
Sembarangan, orang itu mengambil rokok dari tanganku, dan membuang begitu saja di atas aspal jalanan dan menginjaknya dengan sepatu bootnya.
Sialan
*Lampu hijau
Orang tengil itu sengaja memutar gasnya, sehingga membuat bunyi deruan keras dari suara motor balapnya, merk kawasaki berwarna merah. Asap keluar dari knalpot motornya, membuat berkabut jalanan didepanku,
Wajahku mengeras, dia pikir dia siapa? Setelah membuang rokokku, lalu mau show off didepanku, sok paling jago!
Jangan panggil aku Forth Jaturapom kalau aku tidak bisa memberi dia pelajaran, tanganku sudah gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]
ActionKen : " Apakah aku tidak bisa memilih? " Forth : "Takdir mempermainkan aku." Tee : "Hei aku ini Playboy berkelas, mana mungkin aku menyukai sesamaku." Nat : "Aku bolehkan menyerah? Mereka akam bertunangan, mungkin akan lebih baik aku memulai dari aw...