Si Alfa yang Pencemburu dan Posesif

645 79 25
                                    

[Ken]

-Rumah Sakit-

-Kamar VIP-

Setelah kepulangan Tee, hanya ada aku, Kal yang sedang tertidur lelap, mungkin karena obat yang diberikan suster tadi, pengaruhnya membuat Kal brnar-benar istirahat setelahnya. Satu orang lagi disini dan itu Nat.

Ruangan ini menjadi hening, ada kecanggungan diantara kami.

"P'Ken." suara Nat memecahkan keheningan diantara kami. Disitu bisa aku lihat, dia salah tingkah.

"Ya." jawabku menghampiri Nat dan duduk disampingnya.

"A-aku." kalimat darinya sengaja aku potong,

"Apa benar kau dan Vino, em.. em.. Sudah bersama?"

Dijawab dengan anggukan, "Sejak kapan kalian kenal,?" tanya ku lagi.

"Sejak aku diserang oleh pemabuk di malam itu."

"Tunggu kapan itu terjadi? Kenapa aku tidak tahu? Apakah kau baik-baik saja?!" tanya ku sembari memegang kedua bahunya, aku menatap waajahnya yang imut, aku merasa bersalah disaat dia membutuhkan perlindungan, aku selalu tidak pernah ada buatnya, laki-laki macam apa aku ini?!

"A-aku , maksudku punggungku, kena pecahan botol, jadi aku dibawa ke rumah sakit sama P'Vino, dan dia juga yang menghabisi pemabuk itu, aku tidak apa-apa aku baik, Pi bisa lihat sendiri kan?" senyumnya canggung dan dipaksakan.

"Mana, mana sinu coba aku lihat," kataku cepat, entah dorongan darimana, saking aku penasarannya, aku tanpa ijinnya, membuka jaket yang dia pakai, sedikit menurunkan kemeja itu sampai kebawah pinggang.

Wow indah sekali tubuhnya, kulitnya halus, sangat halus.

Aku salah fokus, bukannya aku melihat bagian punggung yang  terluka, masih dalam keadaan di perban warna putih, ada bercak darah disana.

Aku menelan ludah, hanya setengah badan saja dia sangat menggiurkan, seandainya saja dia benar-benar telanjang,

Arrhgh , memang gila, ayo ken lupakan dia, dia sudah menjadi kekasih orang lain.

"Pi," panggil Nat dengan suara pelan,

Aku masih mencoba menahan birahiku, dengan tangan gemetaran, rasanya ingin sebentar saja menyentuh punggung ini,

Kulit ini halus, punggung ini sangat halus,

Tiba-tiba dari ambang pintu,

"Nat!" suara keras Vino dari ambang pintu, menarik keras tangan Nat agar menjauh dariku.

Aku bingung, masih bingung, lalu kerah baju ku ditariknya, matanya membelalak.

"Kau apakan kekasihku, Huh!!" dia berteriak!! Aku bingung, posisi ku yang salah disini.

"Sudah P'Vin. Tadi P'Ken hanya ingin melihat lukaku saja!" ucap Nat, membenarkan pakaiannya dan menarik tangan Vino melepas kerah bajuku.

Vino masih marah, nafasnya berat, gerakan tubuhnya terlihat dia berusaha menahan emosinys itu untuk Nat,

*Suara Ponsel

Aku masih diam, melihat kedua mata itu yang menyalang, aku tidak takut mungkin benar aku salah, jika memang aku harus berduel adu kekuatan, aku juga tidak akan mundur.

Suara yang menenangkan hari itu terdengar, "P'Ken, ponselmu bunyi."

Aku membuang wajahku dari Vino, tersenyum, dan mengangkat ponsel itu setelah aku mengambilnya dari kantong jaket kulit yang ku letakkan sembarangan di sofa.

Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang