Pagi hari,
Ken keluar dari kamar, turun ke bawah menuju ruang makan, ditemukannya sang Ayah sedang membaca koran pagi ini, menyeruput secangkir kopi hitam panas.
Melirik ke arah Ken yang mengambil kursi disebrang, lalu duduk mengambil teko kaca berisikan kopi penuh dituangnya sendiri ke dalam cangkir didepannya.
"Bagaimana Nak, ada progress dari kalian?" sang Ayah melipat koran itu dan menaruhnya diatas meja sebelah cangkir kopinya.
"Das maksud ayah?"
"Siapa lagi?"
"Biasa saja, kami hanya mengobrol layaknya teman." kata Ken santai menyeruput secangkir kopi, mengambil satu lembar roti dirobeknya, dicelup kedalam kopi sebagian dilahapnya.
"Payah, anak laki-laki ayah gitu saja loyo."
Ken tidak menimpali kalimat ayah tadi, masih fokus sama rotinya,
"Lalu adikmu? Tak ada kabarnya? Bagaimana tuh anak?"
"Em baik yah, " Ken sengaja tidak bercerita tentang kejadian tadi malam, bisa ribet kalo ayahnya sampai tahu, apalagi juga ada sangkut pautnya dengan Das.
"Yasudah kalau begitu, ayah duluan, ayah harus kekantor sekarang." sambil melihat jam tangan, sang ayah melangkah pergi kekantor.
Ken menekan tanda hijau di ponselnya,
"Tee, bagaimana Kal?"
"P'Kal sudah siuman Pi,"
"Sebentar lagi Pi kesana, saatnya kamu yang beristirahat, biar Pi yang gantian berjaga."
"Kata dokter hari iNi P'Kal besok sore sudah boleh pulang."
"Oke, Pi bawa mobil hari ini, tunggu akan Pi bawakan makanan untuk kalian."
"Pi.."
"Ya."
"Mengenai Nat apa kau sudah tahu?"
"Er.. Kenapa?"
"Apakah Pi baik-baik saja?"
"It's oke, i'm fine."
"See you then, bye."
"Bye"
*Sambungan telepon ditutup.
Setelah menutup telponnya,
Tee kembali masuk ke dalam kamar, melihat Nat tertidur dengan polosnya di sofa putih, begitu pula juga Kal yang masih terlelap.******
-Basecamp-
"Ada apaan tiba-tiba kau minta ketemuan disini?" tanya Raya duduk disebelah Vino yang sedang merokok, lalu disusul Lui.
"Kemana Ketua kita?" tanya Vino.
"Entah, palingan sebentar lagi dia datang." kata Lui.
"Tuh panjang umur, dia datang." kata Raya.
"Loh Das ikutan juga?" tanya Lui.
Forth dan Das menghampiri Vino, duduk manis didepannya.
"Sebenarnya ada apa ini?" tanya Lui penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]
AcciónKen : " Apakah aku tidak bisa memilih? " Forth : "Takdir mempermainkan aku." Tee : "Hei aku ini Playboy berkelas, mana mungkin aku menyukai sesamaku." Nat : "Aku bolehkan menyerah? Mereka akam bertunangan, mungkin akan lebih baik aku memulai dari aw...