Si Penyayang - KaL

636 71 9
                                    

[KaL]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[KaL]

Dia memeluk ku erat tepat dipinggangku. Bisa dibilang hari ini adalah hari keberuntunganku. Aku bersamanya hanya berdua diatas roda dua, menuju tempat yang dia mau.

Angin sepoy-sepoy, mungkin orang merasa kedinginan, beda hal dengan yang aku rasakan sekarang, ini terasa hangat.

Jadi gini rasanya berduaan sama orang yang kita sayang. Semacam perasaan,

Kita bersama dengan orang yang tepat

Ku laju motorku dengan pelan, rasanya ingin memberhentikan waktu. Aku masih ingin dipeluk olehnya. Semoga ini tidak berakhir. Dan semoga ini menjadi takdir, kisah kami berdua, tidak ada penganggu atau yang lainnya.

Rasanya dunia ini milik kita berdua, aku dan dia.

Sudah lama sejak aku melihatnya dari sekolah menengah atas. Wajah dan tubuhnya mulai membentuk, anggap aku gila. Wajahnya sungguh elok, dengan tubuh kurus menawan, pesonanya memancarkan cahaya terang, ingin aku raih sinarnya.

dia si kecil Tee selalu berdiri dibelakang sahabatku. Dia adalah pusat mataku, kesayanganku, cintaku dan hatiku.

Bukan kah aku cukup tampan? Pantas mendapatkan dirinya, dan menjadikannya kekasih?

"Pi Kal." dia memanggilku, sepertinya dia sudah sadar dari tidurnya.

"Hmm.."

"Kita hampir sampai" katanya menunjuk ke arah kanan, pantai yang sedang bergelombang. Sudut pandang kami fokus pada matahari mulai terbenam.

"Pi Kal" panggilnya lagi.

"Emm."

"Maaf merepotkan"

"Em..em tidak masalah" kataku.

Aku meminggirkan motorku, dan memberhentikan motorku dan memarkirkan tepat di tepi dekat pasir pantai.

"Tee sudah sampai." aku melepas helmku, aku berdiri dari motor, menghadap ke arah Tee dan membantunya melepas helm dikepalanya.

*Dia tersenyum

"Terima kasih"

"Iya sama-sama" jawabku.

Selagi aku membuka kap motor belakangku. Tee sudah lebih dulu turun dari motor, langsung menuju pasir pantai, dia kulihat berjalan pelan, seperti sedang menikmati udara pantai. Aku menyimpan kedua helm itu digantung, lalu kututup, selesai.

Aku menyusul Tee dipantai, dia berdiri, dengam kedua tangan yang membentang diatas awan, menutup mata, menikmati sekali moment saat ini.

"Aaa!!" Tee berteriak.

Aku berdiri menyamakan posisi Tee, bertolak pinggang, ikut menikmati pemandangan ombak bergelombang, saat ini memang udara kencang, burung burung berterbangan diatas warna jingga, mereka bernyanyi.

Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang