[Ken]
*Nada panggilan masuk
Halo Ayah
Nak, bisa datang ke kantor ayah sekarang?
Baik ayah, ada apa?
Ayah ingin membahasa soal pertunanganmu
Secepat itu?
Iya nak, demi keberhasilan perusahaan kita
.....
Nak, apa kau mendengarkan aku?
Baik ayah setelah kuliahku selesai aku akan kesanaBaik nak, ayah tunggu kedatanganmu.
*Nada sambung putus
****
Akhirnya yang aku takutkan terjadi juga. Pertunangan mengatas namakan bisnis, entah apa jadinya masa depanku nantinya. Menikah dengan orang yang sama sekali belum aku kenal. Apalagi harus berbagi ranjang? Aku memikirkannya saja sudah pusing.
Seandainya aku bisa memilih, aku ingin berasal dari keluarga yang sederhana, dan tidak rumit. Seandainya aku bisa memilih, siapa pasanganku dengan pilihan hatiku.
Apakah aku bisa memberikan ayahku seorang cucu, sedangkan aku?
*AARGHH!
Semakin dipikirkan, aku semakin frustasi.
Ku lempar asal ponselku di sebelahku. Sofa hitam, dengan bantalan kapas didalamnya, membuat bokongku yang duduk disini sangat nyaman. Okei aku bohong, aku bukan dikampus, melainkan aku sekarang ada di bengkel.
****
-Kediaman Harley-
Disitu ada tiga orang dewasa sedang makan siang bersama di satu ruangan besar.
Tiga pelayan berdiri menenani merema, sekali-kali membantu mereka mengaambil makanan dan menuangkan minuman jika di gelas hampir habis.
Keluarga kaya raya, pemilik rumah sakit thailand terbesar dan batu bara. Tetap saja suasana disana sangat bersahaja dan harmonis.
Bertolak belakang dengan gambaran rumahnya yang serba mewah dan megah.
Barang-barang semua disini kebanyakan terbuat dari kayu jati berwarna cokelat.
Denham hiasan rumah berbahan kristal menambah ciamik rumah tersebut.
Dua lampu besar, berbentuk air hujan menghiasi atap meja makan mereka sekarang ini.
Duduk sepasang orang tua yang terlihat sangat menyayangi anak semata wayangnya, Das Redro Harley itu namanya, mari kita sebut saja dia Mawar, eh' Das.
Wanita berambut panjang, dengan wajah mungil, berparas perancis thailand ini terlihat sangat sederhana namun cantik, bulatan manik berwarna cokelat dengan atap hitam yang melekat, salah satu spot yang paling sedap dipandang.
Selalu berpakaian yang apa adanya, tidak berlebihan, suka tersenyum, ceria, atas didikan orang tua yang baik, Das tumbuh sebagai perempuan yang selalu penurut, berfikiran positif dan berkelakuan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]
ActionKen : " Apakah aku tidak bisa memilih? " Forth : "Takdir mempermainkan aku." Tee : "Hei aku ini Playboy berkelas, mana mungkin aku menyukai sesamaku." Nat : "Aku bolehkan menyerah? Mereka akam bertunangan, mungkin akan lebih baik aku memulai dari aw...