Race

590 85 30
                                    

"Jadi kamu adik Ley?" tanya Ken hati-hati.

"Iya, Pi Ken kenal?" tanya Das balik.

"Kamu juga kenal dengan Forth and the geng's?" tanya Ken lagi.

"Pi Ley pernah mengajakku beberapa kali, ya kan Pi Forth." Dad tanpa malu merangkul tangan Forth didepan mata tunangannya, dan Tee.

"Sebenarnya ada apa nih? Kalian kenal Pi Ley juga?" tanya polos Das ke Ken.

Lalu Raya maju, "Das kamu menunggu balapan ini disana
saja ya," sambil menunjuk ke arah motor kepunyaan geng berandalan.

"Tidak!" jawab cepat Ken. "Dia datang bersamaku, jadi pulang harus bersamaku." jawab ken.

Raya tersenyum tipis, "Sepertinya jika aku mengantar Das pulang, Om Harvey tidak akan menolaknya, apalagi jika aku membawa Forth, Vino dan Lui kami sahabat
dari lama."

"Aneh, kalian bertunangan, tapi tidak mengenal satu sama lain." ujar Lui mendekati Das dan merangkulnya. "Jangan-jangan ada niat terselubung dari kalian, ini tidak bisa dibiarkan." ujar Lui lagi.

Kal merasa tersinggung, apalagi mengenai Ken sahabatnya, hei bung masa lalu itu karena kesalahanku, kenapa harus membawa tema ini sekarang.

"Jaga bicaramu ya." geram Kal, mendekati Das dan Lui, fokus Kal kali ini menatap Lui, Kal marah.

Lalu Tee melihat gelagat akan ada pertengkaran, berjalan. Memposisikan dirinya ditengah mereka, dan mendoron pelan tubuh Kal, Forth melihat itu mendengus cemburu, "Pi sudah, anggap saja anjing menggonggong, aku disini ingin melihatmu menang, bukan menghajar orang sampai mati, sayangi tanganmu jangan mau dikotori darah mereka." ucapan Tee menohok Lui, terutama untuk Forth.

"Dia menang? Kau yakin?" tanya Forth, "Baiklah, biarkan malam ini yang menjawab." desis Forth, memutar badannya, meraih tangan Das, menariknya untuk ikut ke sebrang geng berandalan.

Ken melihat itu, menahannya, memegang satu tangan tunangannya,

Aku jadi posesif

"Lepaskan tangan tunanganku Forth." kata Ken. Tee makin sebal melihat Forth memegang tangan wanita itu,
Semacam sedang menonton drama romeo dan juliet, yang cintanya diganggu sama hanoman, jangan tanya siapa hanoman itu, sudah pasti yang aku maksud Forth, cinta segitiga yang mengalahkan drakor sama telenovela, geli!

dia menyuruhku berhenti bermain wanita dan lihat saja dia sendiri yang ingin dekat dengan wanita itu.

Das masih belum mengerti dengan situasi dirinya saat ini, dan ada banyak beberapa pertanyaan didalam pikirannya, tapi dia mulai tahu bahwa Ken dan Forth cinta pertamanya, bukan teman. Tapi sebaliknya. Mereka musuhan

Das menarik kedua tangannya dari tangan ketua Muson dan Ketua Berandalan.

Das menoleh ke arah Ken,

"Pi Ken, sebaiknya aku ikut Pi Forth saja," kata Das.

"Lalu jika Ayahmu bertanya apa yang harus aku jawab?" tanya Ken.

Das tersenyum, "Tenang saja Pi, dia adalah sahabat dekat kakakku, disaat kakakku meninggal, mereka cukup berperan besar, dimana kedua orangtuaku sedang terpukul, aku pun tidak bisa berbuat apa-apa, aku masih SMA saat itu." ada jedah tiga detik dari Das,

"Pi Ken tenang saja." sedikit menahan tangis, mengingat masa lalu, memaksakan bibi ranum itu tersenyum,

Ada apa denganmu Ken, kenapa ada rasa tidak suka dia memilih Forth ayolah dia tunanganku, aku hanya ingin menjaganya.

"Uh, uh baiklah." jawab Ken ada kekecewaan disana, dan itu terbaca oleh Nat, ditempat lain Vino pun tak melepas pandangan si pria imut yang sedaritadi menunduk.

Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang