Secret Admire

532 75 29
                                    

-Flashback-

[Tee]

Hari apes sedunia, pagi ini. Sudah datang terlambat kekampus, rambut acak-acakan, pakai baju sama celana lagi gak mecing, itu gara-gara tadi malam aku keasikan baca komik lupa waktu, walhasil ya sekarang ini, terpaksa minta diantar sama P'Ken pakai motor besarnya hanamya dengan beberapa menit saja sudah sampai.

Memang aku tadi malam sengaja pulang kerumah, mengambil beberapa buku komik kesayanganku untuk aku bawa serta dan menyimpanya di dorm dekat kampus, eh malah tenggelam duniaku sendiri membaca buku itu lupa sama waktu.

Pakaian yang gak banget menurutku saat ini, Kemeja polos berwarna putih, dengan celana jeans dengan robekkan sedikit di lutut, gaya P'Ken banget. Lah memang iya, karena aku sudah terlanjur menginap dirumah, dilemari hanya ada pakaian rumah saja, pakaian P'Ken lah yang jadi korban. Tubuhku lebih kecil dari kakakku itu, tubuhku tenggelam didalamnya, kedodoran.

Rambutku ini, bad hair day, acak-acakan, gak jelas.

Aku masih saja misuh-misuh sendiri. Mengingat kejadian tadi pagi. Penampilanku hari ini jadi kurang kece!

Kuliah selesai tepat jam 15.00, tidak terlalu siang juga tidak kesorean, yang menyebalkan adalah hari ini hujan deras. Aku hendak pulang, terpaksa harus meneduh di halte bis dekat kampus. Duduk ditepian jalan. Sendirian dan kedinginan, seandainya tadi pagi tidak terlambat bangun, aku sudah pasti menerjang jalanan dengan mobil sport kesayanganku.

Pada kemana taksi itu pergi? Tak ada satupun yang lewat, kesal! Bad mood!

Apa taksi hari ini sedang demo? Persis waktu saat orang itu menolongku? Ah kenapa jadi mengingat orang itu lagi?

Hari Rabu yang kelabu, misuh-misuh, ngedumel, plus ngegeremeng. Seharian ini aku hanya itu saja yang aku lakukan, belum tadi di ocehin sama dosen killer, lengkap sudah penderitaanku.

Aku ambil ponsel dari sakuku. Lebih baik aku main games sambil menunggu taksi datang. Mana kemeja P'Ken sudah basah kuyup.

*Menghela Nafas

*Tarik Nafas

*Keluarin Nafas

*Huft

"Telp P'Ken untuk menjemputku, aduh kenapa ini, kemana perginya sinyal? Shit!"

Ponsel aku angkat tinggi ke atas-atas, berharap sinyal itu tertangkap. Ku arahkan ke kanan, lalu ke kiri,

Disela-sela ponselku yang diangkat tadi, kedua mataku mengalahkan ponsel ku sendiri, dimana ponselku gagal menangkap sinyal, sedangkan aku layaknya tekhnologi canggih menemukan sinyal, dimana radarku menangkap sosok seseorang di sebrang jalan, sedang menepikan motornya, membuka jaket miliknya yang basah mengibas jaket kulit itu dia letakkan lebar diatas dudukan motornya, terlihat jelas dari sini Absnya kebasahan, dan ujung rambutnya yang lepek hampir menutupi satu bagian matanya.

Aku mengetuk gambar video dari ponselku, berpura-pura selfie, tapi sebenarnya diam-diam aku merekam dirinya yang sibuk, atau memang aku cuma penasaran saja, jam segini tumben kami bisa bertemu.

Aku tersenyum. Tidak jemu-jemu memandang, wow!

Dengan jelas aku bisa melihat kulit tubuhnya yang kecokelatan, basah terguyur air hujan terlihat sensual,

Ah aku sudah gila

Rambutnya yang basah, dia usap-usap sedikit mencondongkan tubuhnya ke bawah, terbungkuk bermaksud mengeringkan rambutnya yang lepek dengan tangan lebarnya, cipratan air dari rambutnya melompat-lompat keluar.

Jungkir Balik Dunia Si Berandal [ForthTee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang