(3). Kesempatan

1.7K 99 5
                                    

(JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE & COMMENT)

*****

Delvin, Arza, dan Aryo sedang berada dikantin. Kantin hari ini sangatlah ramai, membuat Delvin, Arza dan Aryo harus duduk dengan murid lain, walaupun malas tapi karena mereka lapar akhirnya mengalah saja. Toh kantin bukan milik nenek moyang mereka.

Delvin sedang memakan batagornya, Arza dan Aryo sedang memakan baksonya, mereka sedang sibuk dengan makanannya masing-masing.

Sampai akhirnya, tak sengaja Delvin melihat Dera, Pina dan Retta sedang mencari tempat kosong.

Dengan cepat, Delvin mengusir orang yang sedang memakan bakso di sampingnya. Sangat menyebalkan memang, tapi begitulan Delvin selalu seenaknya.

"heh, pindah gih!" usir Delvin

"pindah kemana Vin? Gak ada tempat kosong" jawab Leon.

"tuh, masih ada kursi kosong buat dua orang" balas Delvin sambil menunjuk kearah kursi kosong di sebelah kanannya.

"tapi nanti Geo gimana? Orang kursinya cuma ada dua" jawab Leon.

"terserah lo pada, pokoknya harus pergi!" ketus Delvin.

Leon, Gilang, dan Geo pun dengan terpaksa pindah ke tempat yang ditunjuk oleh Delvin. Arza dan Aryo hanya memutar bola matanya kesal. Kelakuan sahabatnya itu sangat seperti tidak berperasaan.

"Ra, Rara" panggil Delvin.

Merasa dipanggil, Dera pun menoleh, dan ternyata Delvin yang memanggilnya, membuat Dera mendengus kesal.

"apa?!" ketus Dera

"sini, duduk nya disini" ucap Delvin sedikit teriak.

"gak! Mendingan gue balik aja ke kelas" tolak Dera, membuat Retta, dan Pina berdecak kesal.

"Dera, ngapain di tolak, kita kan lapar, kalo ditahan gak baik, nanti magg nya kambuh" ujar Retta.

"iya, nanti magg kita kambuh" ujar Pina ikut-ikutan

Dera berdecak kesal "ck, yaudah kalian aja, gue mau ke kelas" ucapnya seraya berbalik badan, berniat meninggalkan teman-temannya.

"Deraa, ayolah, nanti kalo magg nya kambuh, susah di obatinnya. Duduk sama cogan kan susah" ucap Retta lalu mendapat anggukan dari Pina.

Dera diam, ia sedang berfikir sejenak iya juga sih, nanti kalo magg gue kambuh kan susah, malah dapet omelan nanti sama mama, tapi gue juga gak mau kalo duduk harus sama si brengsek Delvin, batin Dera

Mulai tidak sabar, Retta pun menarik lengan Dera, membuat Dera mau tak mau harus mengikutinya.

"sini Ra, duduk deket gue" ucap Delvin seraya menepuk kursi panjang di sebelahnya.

Dera pun nurut-nurut saja, Dera duduk di samping Delvin, Pina dan Retta duduk di samping Arza dan Aryo.

"mau pesen apa?" tanya Delvin.

Tanpa menjawab perkataan Delvin, Dera hanya menatap Retta dengan tajam.

"lo mau pada pesen apa? Biar gue yang pesenin" ucap Pina membuat Dera dan Retta menoleh ke arahnya.

"gue samain aja sama lo" ucap Dera.

"gue juga" ucap Retta.

Tak lama setelah itu, Pina beranjak dari duduknya, lalu berjalan ke arah tukang bakso.

"Ra, lo kenapa kok diem aja?" tanya Delvin membuat Dera mendengus malas.

"gakpapa" jawabnya cepat.

DELVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang