(FOLLOW VOTE & COMMENT)
******
Kepadatan jalan raya membuat Delvin harus terlambat seperti biasa. Ia datang disaat waktu sudah menunjukan pukul 07.10.
Gerbang baru saja akan ditutup oleh pak Didi, dengan cepat Delvin menerobos masuk kedalam melewati pak Didi yang hampir saja tertabrak olehnya.
Pak Didi hanya menggelengkan kepalanya. Lalu melanjutkan menutup gerbang yang tadi sempat tertunda.
"maafin Delvin ya pak" teriak Delvin seraya berlari memasuki koridor sekolah.
Pak Didi yang sudah terbiasa melihat kelakuan Delvin hanya tersenyum.
Delvin mengendap-ngendap melewati ruang kepala sekolah, setelah selesai melewati ruang kepala sekolah, Delvin berlari kecil lagi.
Setelah sampai didepan kelasnya, Delvin mengintip lewat jendela. Tiba-tiba dari belakang ada yang menjewer telinga kanan Delvin. Delvin yang merasa ada tangan yang menarik telinga nya hanya menepis tangan itu. Lalu kembali mengintip ke jendela.
"lagi ngapain?!" ketus seseorang dari belakang yang masih mencolek-colek bahu Delvin.
"Diem!" ucap Delvin tak kalah ketus.
Bu Meli. Ya itu adalah bu Meli yang sedang berada di belakang Delvin, guru yang terkenal kiler seantero sekolah, dengan badan yang gemuk seperti balon, pendek, rambut disanggul besar, biasa nya murid-murid memanggilnya dengan nama Bu Melmel.
Bu Meli sedang menahan tangannya agar tidak memukul Delvin, karna jika sampai bu Meli memukul anak didiknya, bisa-bisa bu Meli berhadapan dengan kepala sekolah.
"lagi ngapain?!" ucap Bu Meli dengan suara yang lebih tegas dari pada tadi.
"lagi ngintip! Diem dong! Gang......... Gu aja hehe" ucapan Delvin mengecil ketika Delvin membalikan badannya dan menangkap sosok tak kasat mata bagi Delvin. Karna Bu Meli kebiasaannya adalah datang tanpa sepengatahuan semua murid.
Bu Meli dengan cepat menjewer telinga kanan Delvin kembali, lalu membawanya kedalam ruang BK.
"adududuududud, sakit bu, maafin saya bu" ringis Delvin
"BUKANNYA MASUK MALAH NGINTIP? APA KEBIASAAN KAMU ITU NGINTIPIN ORANG?!" bentak bu Meli sambil terus menjewer Delvin.
"e-enggak bu. Kalo ngintipin orang kan dosa bu, saya gak suka bikin dosa" jawab Delvin dengan wajah tanpa dosa.
"GAK SUKA! GAK SUKA! KALO GAK SUKA KENAPA TADI KAMU NGINTIP?!" bentak Bu Meli lagi.
Tak sengaja Delvin melihat Dera dan Retta sedang membawa buku paket B. Indonesia. Tatapan mereka sempat bertemu, namun Dera memutuskan kontak mata diantara mereka.
Setelah melewati Delvin dan Bu Meli, Dera bertanya pada Retta "Ret, itu tadi si Delvin kenapa di jewer sama bu Melmel ya?"
Retta mengangkat bahunya "gak tau, mungkin bikin ulah lagi"
Setelah sampai di ruang BK, Delvin duduk di depan bu Silna, Bu Silna menatap tajam kearah Delvin.
"bikin ulah apa lagi kamu?!" tanya Bu Silna.
"saya gak bikin ulah bu" jawab Delvin santai "Bu Melmel nya aja yang kangen sama saya, makanya dia jewer saya kesini, mungkin bu Melmel cuma pengen pegang-pegang saya" lanjutnya.
"saya lagi gak bercanda Delvin!" bentak Bu Silna
"saya juga gak lagi bercanda bu, saya ngomong apa adanya, saya kurang suka bohong, ibu jangan bentak-bentak saya dong bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN
Teen FictionBagaimana jika cowok tampan namun FUCKBOY seperti DELVIN menyukai DERA si Bidadarinya Sma Harapan yang terkenal dengan kepintaran dan kecantikan yang diatas rata-rata?