Delvin menatap Dera dengan gelisah, sedari tadi Dera hanya diam tak bersuara fokus pada ponselnya. bahkan sedari tadi Delvin mengajak Dera berbicara namun Dera hanya menjawabnya dengan anggukan dan gelengan membuat Delvin semakin tak bisa diam.
"Ra, kamu masih marah?" tanya Delvin sedikit berhati-hati.
Dera diam.
Delvin berdecak kesal, kenapa cewek kalo marah hanya diam. Jika saja Delvin bisa menawar, Delvin akan meminta Dera untuk memarahinya saja daripada dicuekkan seperti ini.
Delvin menghela napas panjang, lalu kembali bersuara. "ok aku akan minta maaf sama kamu pake bahasa korea"
mendengar itu dengan gerakan cepat Dera mendongak menatap Delvin. "beneran? yaudah sekarang aja ngomongnya"
"kok sekarang" ucap Delvin sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Dera berdecih kesal "yaudah, gue marah lagi"
"ok, tapi aku google dulu ya"
"ck, terserah"
Dengan cepat Delvin mengeluarkan ponselnya dalam saku celananya, mulai mengetikkan sesuatu.
"sayang, jaringannya jelek" ucap Delvin saat link-link nya tidak muncul-muncul.
"iya, jelek kaya sikap lo" gumam Dera namun masih bisa didengar jelas oleh Delvin.
"bodo ah sikap aku aja yang jelek, mukanya mah jangan. Soalnya nanti kalo aku jelek gak bakalan ada yang ngejar-ngejar aku lagi dong"
Dera menatap tajam Delvin membuat Delvin nyengir lebar sambil sedikit menunduk berpura-pura fokus pada ponselnya kembali.
"yes aku udah nemu" Delvin dengan semangat 45 nya berdiri sambil terkekeh pelan.
"aku ngomong sekarang jangan? " tanya Delvin.
Dera mendongak, mengangkat sebelah alisnya lalu berdiri. "gak usah, gue udah males maafin lo nya, kelamaan sih, udah basi sekarang" setelah mengatakan itu Dera melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan kantin, lebih tepatnya meninggalkan Delvin.
Delvin membuka bibirnya lebar-lebar, sudah susah payah iya mencari sinyal agar cepat menemukan apa yang dia cari, sekalinya sudah ketemu dan mau ngomong eh malah dibilang gak akan dimaafkan.
Delvin mengusap dadanya 3 kali sambil berkata. "sabar Vin, cewek mah emang suka gitu. Kamu kan baik, jadi jangan egois mungkin pacar kamu lagi PMS makanya marah-marah terus" ucapnya pada diri sendiri.
****
"KESEL GUEEE" teriak Dera saat memasuki kelas dan menemukan Retta dan Pina sedang mengobrol berdua.
Retta dan Pina menoleh pada asal suara dengan tatapan herannya.
"lo kenapa lagi Ra? " tanya Retta saat Dera duduk disampingnya.
"kesel gue sama si buaya kardus" jawab Dera.
"kenapa lagi si Delvin? Oh iya tadi dia nyariin lo di kantin, gue bilang aja gak bawa lo" ucap Retta sambil terkekeh pelan.
"udah ketemu gue, tadi dia kekelas terus gue tinggalin dia kekantin, eh tau nya pas dipintu kantin ada si Ecabe labrak gue" Dera menceritatakan kejadian tadi, Retta hanya mendengarkan.
"terus Delvin udah minta maaf belum sama lo? "
Dera memutar bola matanya malas. "tadi dia mau minta maaf, terus gue kasih syarat kalo mau gue maafin dia harus minta maafnya pake bahasa korea"
"terus gimana? "
"ya terus dia google, pas dia udah nemu gue marah"
"loh kok malah marah"
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN
Teen FictionBagaimana jika cowok tampan namun FUCKBOY seperti DELVIN menyukai DERA si Bidadarinya Sma Harapan yang terkenal dengan kepintaran dan kecantikan yang diatas rata-rata?